Proyek Jambi

Tender Bau Tak Sedap, Gapensi Jambi Desak Pemerintah Prioritaskan Kontraktor Resmi

Proses tender proyek konstruksi di Provinsi Jambi kini menjadi sorotan serius. Ketua Gapensi Provinsi Jambi, Ritas Mairiyanto, mengendus gelagat tak sehat dalam pelaksanaan tender yang sedang berjalan di berbagai daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Ritas menegaskan perlunya pemerintah daerah lebih selektif dan profesional dalam memilih rekanan. Ia meminta agar proyek konstruksi diberikan kepada anggota asosiasi yang jelas memiliki pengalaman, Sertifikat Badan Usaha (SBU), tenaga ahli, dan tenaga teknik yang kredibel.

CV Lisa Mulia Abadi Borong Proyek Infrastruktur Olahraga Miliaran di Tanjab Barat

Nama CV Lisa Mulia Abadi, perusahaan yang beralamat di Komplek Villa Nusa Permata Blok D No 12 RT 030 Pall Lima Kota Baru Jambi itu, kini menjadi sorotan setelah berhasil memenangkan dua proyek besar di sektor infrastruktur olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Total nilai proyek yang berhasil diamankan perusahaan ini mencapai hampir Rp 11 miliar.

Berdasarkan hasil tender resmi, berikut dua proyek yang diborong oleh CV Lisa Mulia Abadi:

Tender Proyek Irigasi Siulak Deras Kerinci Masih Berproses: Tender Konsultan Diulang, Nilai Proyek Capai Rp 14 Miliar

Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Siulak Deras di Kabupaten Kerinci yang dibiayai dari APBN 2025 melalui Kementerian PUPR, saat ini masih dalam tahap proses tender. Proyek yang berada di bawah tanggung jawab SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VI BWSS VI Provinsi Jambi ini memiliki nilai pagu besar, mencapai Rp 13 miliar untuk fisik konstruksi, dan Rp 1 miliar untuk jasa konsultan pengawasan.

Namun, proses lelang konsultan pengawasan harus diulang karena kesalahan administratif yang dilakukan Pokja Pemilihan.

Terkait Proyek Pokir Dewan, Kadis PU Kota Jambi Tegaskan Tak Ada “Proyek Titipan”

Masalah proyek yang berasal dari pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Kota Jambi kembali mendapatkan klarifikasi. Setelah Ketua DPRD Kemas Faried Alfarely dan Wakil Ketua DPRD Yasir menyatakan pokir bukan alat transaksi proyek, kini giliran Kepala Dinas PU Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra yang memberikan penegasan langsung dari sisi eksekutif.

Momon menepis keras isu adanya proyek titipan dari anggota dewan maupun praktik "fee proyek" yang selama ini menjadi rumor di lapangan.

WOW! Proyek Olahraga Tanjab Barat Capai Rp 15,5 Miliar: Bangun Lapangan Tenis, Wall Climbing hingga Monumen

TANJAB BARAT — Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) menggelontorkan dana jumbo untuk sektor olahraga di tahun 2025. Tak tanggung-tanggung, total lebih dari Rp 15,5 miliar dari APBD dialokasikan untuk membiayai lima proyek besar, mulai dari rehab GOR Patunas hingga pembangunan monumen olahraga.

Data resmi menunjukkan proyek-proyek ini tersebar di bawah dua instansi: Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora), serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjab Barat.

Berikut rincian proyek dan anggarannya:

Proyek Irigasi BWSS VI di Cermin Nan Gedang Disorot, Warga: Ini Multiyears, Ada Sawah yang Dialiri

SAROLANGUN – Di tengah sorotan tajam publik atas proyek pembangunan jaringan irigasi senilai Rp 18,5 miliar di Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG), Kabupaten Sarolangun, suara berbeda muncul dari warga setempat. Adalah Kaspul, tokoh lokal, yang memberikan klarifikasi bahwa proyek ini bukan proyek baru, melainkan kelanjutan dari proyek multiyears yang telah berjalan sejak tahun-tahun sebelumnya.

Proyek Irigasi BWSS VI Rp 18,5 Miliar di Sarolangun Disorot: Bangun Saluran, Minim Potensi Sawah?

Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi kembali menggulirkan anggaran jumbo dari APBN 2025. Setelah proyek tanggul dan bendung D.I. Batang Asai senilai Rp 57 miliar dengan output-nya hanya 0,12 km, kini proyek serupa kembali mencuat: pembangunan jaringan irigasi senilai Rp 18,5 miliar di Cermin Nan Gedang, Kabupaten Sarolangun.

Namun proyek yang dibungkus jargon ketahanan sumber daya air ini justru kembali menuai tanda tanya besar: untuk apa membangun jaringan irigasi, sedangkan di kawasan itu minim potensi lahan sawah aktif?

Berikut rincian proyek:

100 Perusahaan Bersaing di Tender Proyek Tanggul Batang Asai Sarolangun Rp 57 Miliar, Waspada Bakar Harga dan Predatory Bidding

Proyek infrastruktur jumbo senilai Rp 57 miliar untuk pembangunan Tanggul Penutup, Fasilitas dan Prasarana Bendung serta Jaringan Irigasi D.I. Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, kini tengah memasuki tahap paling krusial: evaluasi penawaran.

Proyek milik Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi ini dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2025 melalui DIPA SNVT PJPA Sumatera VI. Menariknya, sebanyak 100 perusahaan konstruksi dari berbagai daerah telah masuk bursa tender. Ini menunjukkan betapa “seksi”-nya proyek ini di mata para kontraktor.