PRoyek Kerinci

Tender Gedung DPRD Kerinci Rp 27 M Dikuasai CV Adyan, BEM STIE Kerinci: Ini Bukan Kebetulan, Ini Pola!

Desakan publik terhadap proyek pembangunan Gedung DPRD Kerinci makin membuncah. Setelah kritik tajam dilontarkan salah satu anggota dewan, kini giliran suara dari kampus menggema.

Badan Eksekutif Mahasiswa STIE Sakti Alam Kerinci secara tegas meminta transparansi penuh atas proses tender yang selama tiga tahun berturut-turut hanya dimenangkan satu nama, CV Adyan Jaya Mandiri.

Penjabat Presiden BEM STIE, Gilang Desta Anugrah, menyatakan pola kemenangan berulang tanpa persaingan nyata adalah sinyal kuat ketidaknormalan dalam sistem pengadaan.

Tiga Proyek Jumbo Dinkes Kerinci dalam Proses SPPBJ, Publik Diminta Kawal Transparansi

Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci tercatat mengalokasikan dana yang sangat besar pada APBD 2025 untuk rehabilitasi beberapa unit puskesmas. Dari 3 Puskemas yang mulai ditenderkan, total anggaran yang digelontorkan mencapai hampir Rp 14 miliar.

Ini sebuah angka jumbo dalam belanja fisik bidang kesehatan. Saat ini, proyek tersebut dikabarkan telah memasuki tahapan penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) — sebuah fase krusial yang menentukan siapa kontraktor pelaksana.

Hey Warga Kerinci, Siap-siap DPRD Bangun "Istana" Lagi Rp 14 M!

Pemerintah Kabupaten Kerinci kembali menggulirkan megaproyek prestisius: lanjutan pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Kerinci, dengan nilai pagu mendekati Rp 14,4 miliar. Proyek ini menggunakan skema tender terbuka, yang kini telah memasuki masa sanggah, fase paling krusial dalam proses pengadaan pemerintah.

Namun di balik kemegahan fisik yang dijanjikan, publik kini mulai menyoroti pertanyaan lebih penting: siapa yang akan mengerjakan? dan bagaimana proses itu dipastikan bebas dari manipulasi?

Tender Rp 13 M Irigasi Siulak Deras BWSS VI di Ujung Tanduk: 204 Peserta Masuk, Tak Satu pun Lolos?

204 Perusahaan Ikut, Tak Satupun Lolos. Proyek Strategis Kementerian PUPR di Kerinci Kini Masuk Masa Sanggah dan Berpotensi Gagal Lelang.


Satu proyek. Tiga kali revisi jadwal. Dua kali perubahan pengumuman. Dan akhirnya, nol pemenang. Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Siulak Deras senilai Rp 13 miliar yang didanai penuh APBN 2025 kini terancam gagal total. Kondisi ini terjadi, justru di tengah desakan petani akan suplai air untuk lahan pertanian mereka.

Tender Proyek Irigasi Siulak Deras Kerinci Masih Berproses: Tender Konsultan Diulang, Nilai Proyek Capai Rp 14 Miliar

Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Siulak Deras di Kabupaten Kerinci yang dibiayai dari APBN 2025 melalui Kementerian PUPR, saat ini masih dalam tahap proses tender. Proyek yang berada di bawah tanggung jawab SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VI BWSS VI Provinsi Jambi ini memiliki nilai pagu besar, mencapai Rp 13 miliar untuk fisik konstruksi, dan Rp 1 miliar untuk jasa konsultan pengawasan.

Namun, proses lelang konsultan pengawasan harus diulang karena kesalahan administratif yang dilakukan Pokja Pemilihan.