Proyek Infrastruktur Jambi

Borong Temuan BPK RI 2025, CV Sahabat Perkasa Kini Sikat Proyek Mebel di Merangin

CV Sahabat Perkasa, kontraktor asal Kota Jambi, kembali menang tender mebel di Merangin. Padahal, BPK RI 2025 mencatat dua proyek bermasalah sebelumnya, Jalan Rimbo Ilir Rp2,81 miliar di Tebo dan Jalan Manunggal II Rp3,81 miliar di Tanjab Barat dengan total potensi kerugian Rp 231 juta.

***

BPK Temukan Kekurangan Volume pada Proyek Jalan CV Mutiara Berlian Rp 1,46 M di Limun Sarolangun

Proyek peningkatan Jalan Transos Desa Suka Damai, Sarolangun senilai Rp1,46 miliar oleh CV Mutiara Berlian bermasalah. Audit BPK RI 2025 menemukan kekurangan volume pekerjaan beton dan wiremesh senilai Rp322,99 juta, diduga akibat lemahnya pengawasan.

***

CV Graha Cipta Karya Borong Proyek di Sarolangun, dari Jalan Batang Asai hingga Puskesmas Mersip

CV Graha Cipta Karya kembali mencuri panggung proyek di Sarolangun. Setelah lebih dulu mengunci tender Renovasi/Penambahan Ruang Puskesmas Mersip (DAK Fisik), kini perusahaan ini resmi memenangkan paket Peningkatan Jalan Kasiro–Pekan Gedang di Kecamatan Batang Asai. Nilai proyeknya miliaran, namun jejak polemik administratif perusahaan ini sempat meninggalkan tanya.

***

CV Sekundang Sikat Rehab Stadion Sepakbola Bumi Masurai, Kontraktor “Sakti” yang Gulung Proyek Air Bersih di Tebo dan Muaro Jambi

CV Sekundang kembali menunjukkan kedigdayaannya. Kali ini di Merangin, lewat proyek rehabilitasi Stadion Bumi Masurai senilai hampir Rp 1 miliar. Sekundang menjadi satu-satunya penawar yang otomatis keluar sebagai pemenang. Ini bukan kabar baru. Di tahun 2025 ini, Sekundang juga sudah mengunci proyek jaringan distribusi air minum di Muaro Jambi senilai Rp 1,1 miliar dan pemasangan perpipaan PDAM di Tebo hampir Rp 3 miliar. Deretan kemenangan beruntun itu membuat CV Sekundang tampak “sakti” di arena tender.

PT Nirwana Tirta Abadi Menang Tender Jalan Lubuk Kepayang–Kasang Melintang Rp 3,56 Miliarr

Proyek rekonstruksi/peningkatan struktur Jalan Lubuk Kepayang – Kasang Melintang Kecamatan Pauh (lanjutan) senilai Rp3,56 miliar akhirnya dimenangkan PT Nirwana Tirta Abadi. Dari 25 peserta tender yang terdaftar, hanya dua yang benar-benar mengajukan penawaran.

Paket pekerjaan ini berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2025 dengan sumber dana APBD. Nilai pagu proyek tercatat Rp3.579.918.600 dengan HPS Rp3.579.918.000.

Profil PT Belimbing Sriwijaya: Jejak Proyek, Kasus Hukum, dan Temuan BPK RI 2025

PT Belimbing Sriwijaya, dikenal sebagai kontraktor tersohor di Provinsi Jambi. Perusahaan ini kerap mengerjakan proyek-proyek bernilai jumbo, mulai dari rumah sakit, rusunawa, pedestrian, hingga polder banjir. Rekam jejaknya diwarnai berbagai masalah, pernah diblacklist LKPP, dan proyek jalannya Rp 15,7 miliar menjadi temuan audit BPK RI 2025. Berikut profil lengkap PT Belimbing Sriwijaya.

***

Pembangunan Jalan Tol Jambi Semakin Maju, Flyover Muaro Sebapo dalam Tahap Pemasangan Box Girder

JAMBI – Proyek pembangunan jalan tol di Provinsi Jambi terus menunjukkan kemajuan pesat. Dengan progres yang signifikan, Jambi kini semakin setara dengan provinsi lain dalam pengembangan infrastruktur transportasi jalan tol.

Sejumlah wilayah yang dilintasi jalan tol ini mencakup Tempino, Muaro Sebapo, Sungai Bertam, Ness, hingga Pijoan. Beberapa seksi jalan tol telah selesai dan dapat dilalui, sementara beberapa bagian lainnya masih dalam tahap percepatan pembangunan.

Elviana Desak BPK RI Audit Investigasi dan KPK Turun di Kasus Bandara Depati Parbo Kerinci

Elviana, anggota DPD RI dapil Jambi, mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan audit investigasi terkait polemik dan masalah di proyek Bandara Depati Parbo Kerinci. Senator senior itu juga meminta Komisi Pemberentasan Korupsi (KPK) turun gunung. Masyarakat Kerinci berharap proyek senilai Rp 24 miliar ini dapat membawa manfaat tanpa masalah.

***

Proyek Perbaikan Tebing Bukit Tiung Bangko Disorot

Proyek perbaikan tebing jalan di Bukit Tiung, Bangko, tampaknya tidak berjalan mulus. Warga mulai curiga. Mereka mempertanyakan proyek yang dianggap tidak sesuai prosedur. Sorotan utama warga adalah absennya papan nama proyek.

"Proyek besar kok tidak ada papan proyek,"ujar Rahman, salah seorang warga.

Reformasi dan otonomi daerah menekankan pentingnya transparansi. Semua elemen masyarakat diharapkan terlibat dalam mengawasi proyek pemerintah. Tujuannya jelas: mengurangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).