Muaro Jambi Guyur Proyek SPAM Hampir Rp 10 Miliar, Warga Ingin Tender Bersih, Bukan Ladang Cawe-Cawe

WIB
IST

Di tengah euforia publik menyambut Bupati baru dan harapan akan perubahan birokrasi yang bersih,
anggaran jumbo proyek air bersih di Muaro Jambi mulai mengalir. Kabar gembira ini juga menyisakan kecemasan. Apakah proyek-proyek ini akan berjalan jujur? Atau justru jadi ladang cawe-cawe dan titipan politik pasca-pilkada?

Berdasarkan data LPSE, sedikitnya 12 proyek SPAM dan infrastruktur air bersih mulai ditenderkan, total pagu mendekati Rp 9,5 miliar.

Rekap Proyek DAK SPAM Muaro Jambi 2025

NoLokasiPaguHPSSelisih
1NyoganRp 1.150.000.000Rp 1.149.417.683Rp 582.316
2Talang DukuRp 1.620.000.000Rp 1.620.000.000Rp 0
3PudakRp 760.000.000Rp 759.949.209Rp 50.790
4Tanjung KatungRp 700.000.000Rp 700.000.000Rp 0
5PelempangRp 700.000.000Rp 699.973.023Rp 26.976
6Danau KedapRp 500.000.000Rp 499.817.629Rp 182.370
7TantanRp 500.000.000Rp 499.452.478Rp 547.521
8Petaling JayaRp 600.000.000Rp 599.640.673Rp 359.326
9Pematang RamanRp 500.000.000Rp 500.000.000Rp 0
10Sungai LandaiRp 500.000.000Rp 499.873.173Rp 126.826
11Sumber Jaya (Bahar)Rp 500.000.000Rp 499.872.313Rp 127.687
12RSUD Rawat JalanRp 558.000.000Rp 558.000.000Rp 0

Sistem yang digunakan adalah Harga Terendah Sistem Gugur. Yang meski sah, kadang meninggalkan pertanyaan, apakah kontraktor terbaik benar-benar dipilih, atau hanya yang paling pas secara angka?

Beberapa nilai HPS terlihat terlalu presisi, bahkan tanpa selisih sama sekali. Dalam dunia pengadaan, kondisi ini tentu mengundang tanya, walau jawabannya mungkin tak tertulis di dokumen resmi.

Musriadi, warga Desa Pudak, menyuarakan harapannya.

“Kami tahu ini musim proyek. Tapi mohon jangan bawa titipan. Jangan lagi Pokja dikendalikan orang-orang yang dulu kampanye. Kami cuma ingin air bersih, bukan cerita kotor di belakang pipa,” ujarnya.

Bukan tanpa sebab. Warga menyaksikan sendiri proyek SPAM tahun-tahun sebelumnya yang mangkrak atau tidak berfungsi.

Saat publik berharap sistem pengadaan di era pemerintahan baru berjalan bersih, profesional, dan independen,
kekhawatiran tetap muncul. Bukan tak berdasar. Di masa-masa transisi pasca-pilkada, rakyat sering menyaksikan bagaimana aroma “kepentingan lama” kadang masih terasa di balik meja tender.

Sesuai Perpres 12/2021 dan Permen PUPR 14/2020, proses tender mesti dijalankan secara transparan dan kompetitif. Warganet Muaro Jambi menanggapi kabar ini dengan komentar yang bernada doa, namun tetap menyentil.

“Semoga proyek air kali ini tak kering sebelum mengalir.”
“Kami tak tahu siapa yang akan menang tender. Tapi kami tahu siapa yang akan kecewa jika airnya tak sampai.”

Bagi kepala daerah, kepala dinas, dan Pokja pengadaan di Muaro Jambi, inilah momen penting membangun kepercayaan. Pembangunan tak hanya soal beton dan pipa, tapi juga soal kejujuran, keterbukaan, dan tanggung jawab kepada masyarakat.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network