Muaro Jambi - Anggaran negara berpotensi hemat hingga Rp 80 juta dalam proyek Rehabilitasi Total Ruang Kelas SDN 119/IX Kedotan, Muaro Jambi. Namun, potensi efisiensi itu seolah lenyap di meja evaluasi Pokja Pemilihan, yang akhirnya memenangkan perusahaan dengan penawaran paling tinggi.
Proyek perbaikan sekolah senilai Rp 1,1 miliar ini menjadi saksi bisu pertarungan sengit di arena tender. CV. Perdana Inti Sentosa akhirnya ditunjuk sebagai pelaksana proyek, setelah dua pesaingnya yang menawar jauh lebih murah tersingkir karena alasan teknis dan administrasi.
Panggung tender yang awalnya diminati 15 perusahaan ini mengerucut pada tiga kontestan yang mengajukan penawaran. Di sinilah drama dimulai. Penawar terendah, CV. Vania Cipta Mandiri, maju dengan angka Rp 1.018.273.511,73. Di atasnya, ada CV. Karya Muda dengan tawaran Rp 1.030.882.948,69.
Namun, keduanya harus takluk bahkan sebelum beradu kualitas lebih jauh. CV. Vania Cipta Mandiri melakukan 'kesalahan fatal' dengan tidak melampirkan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Penanggung Jawab Teknis Badan Usaha (PJTBU), syarat wajib dalam dokumen.
Nasib serupa menimpa CV. Karya Muda. Langkahnya terhenti karena "Dokumen RKK yang disampaikan tidak sesuai" dan "tidak menyampaikan Surat Dukungan" yang dipersyaratkan. Dua batu sandungan administrasi ini membuat dua penawar termurah otomatis keluar dari gelanggang.
Gugurnya dua pesaing seolah membentangkan karpet merah bagi CV. Perdana Inti Sentosa, sang penawar tertinggi dengan angka Rp 1.098.658.795,53. Jalan perusahaan asal Kota Jambi ini mulus tanpa hambatan.
Setelah proses negosiasi yang nyaris formalitas, harga akhir disepakati di angka Rp 1.098.214.795,52, hanya berkurang sekitar Rp 444 ribu. Harga kemenangan ini mencapai 99,76% dari nilai pagu dan HPS paket sebesar Rp 1.100.800.000,00.
Jika dibandingkan dengan penawaran terendah, ada selisih harga sekitar Rp 80 juta. Kini, Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa telah terbit. Meski proses tender berjalan sesuai aturan formal, publik tetap bertanya-tanya tentang efisiensi anggaran yang hilang akibat ketatnya persyaratan administrasi.
Berdasarkan dokumen uraian singkat pekerjaan yang dikeluarkan pada 28 Juli 2025, pagu anggaran dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk proyek ini ditetapkan sama, yakni Rp 1,1 miliar.
Proyek konstruksi ini direncanakan akan berlangsung selama 90 hari kalender. Setelah pekerjaan selesai, akan ada masa pemeliharaan selama 180 hari kalender untuk memastikan kualitas bangunan.
Dokumen perencanaan ini disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Jasrianto, S.Pd.,M.M.
Dengan adanya rehabilitasi total ini, diharapkan kegiatan belajar mengajar di SDN 119/IX Kedotan dapat berjalan lebih aman, nyaman, dan kondusif, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Muaro Jambi.(*)
Add new comment