Jambi - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi secara terbuka memaparkan sejumlah data terkait kondisi daerah, termasuk mengakui adanya kelemahan pada pilar infrastruktur. Berdasarkan data Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2024, pilar infrastruktur Jambi mendapat skor 2,42, salah satu yang menjadi perhatian serius pemerintah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Agus Sunaryo, saat menjadi pemateri dalam Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68 Tahun 2024 yang digagas Tenaga Ahli Gubernur Jambi dan Kemenkeu RI di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Kamis (9/10/2025).
Agus memaparkan, untuk mengejar ketertinggalan dan mengakselerasi pembangunan, skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) menjadi solusi strategis di tengah keterbatasan fiskal daerah.
"Yang perlu menjadi perhatian Provinsi Jambi yaitu pada Pilar Infrastruktur dan Pasar Produk," kata Agus dalam paparannya.
Di hadapan para calon investor dan badan usaha, Bappeda Jambi 'memajang' sederet proyek infrastruktur strategis yang potensial untuk digarap melalui skema KPBU.
Proyek-proyek ini terbagi dalam dua kategori pembiayaan, yakni yang berpotensi menggunakan pinjaman daerah dan non-pinjaman daerah.

Pembiayaan Inovatif (Pinjaman Daerah):
Pembangunan Fly Over di Simpang Mayang untuk mengurai kemacetan.
Pengembangan Kawasan Wisata Kuliner Tanggo Rajo di pinggir Sungai Batanghari.
Pembangunan akses jalan dan jembatan menuju Kawasan Ujung Jabung.
Pembangunan dan pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU).
Pembiayaan Inovatif (Non-Pinjaman Daerah):
Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Industri Ujung Jabung.
Rehabilitasi total GOR Kota Baru yang butuh anggaran Rp 120 Miliar.
Pengelolaan Stadion Swarna Bhumi dan RTH Putri Pinang Masak.
Pembangunan Taman Safari/Kebun Binatang dan Lapangan Golf di Sungai Gelam.
Pembangunan TPA Regional dan SPAM Regional.
Langkah ini didukung oleh kondisi makroekonomi Jambi yang cukup positif. Pada Triwulan II-2025, ekonomi Jambi tercatat tumbuh 4,99% (y-on-y). Sektor perdagangan bahkan tumbuh impresif sebesar 11,36%, ditopang oleh peningkatan penjualan mobil dan motor. Sementara itu, angka kemiskinan per Maret 2025 berada di level 7,19%.
Pemprov Jambi sendiri telah memiliki rekam jejak dalam kerja sama dengan swasta melalui skema BOT/KPBU. Beberapa proyek yang telah berjalan antara lain Pembangunan Pasar Angso Duo Baru, Jambi Business Center (JBC), Hotel Ratu, dan WTC Jambi. Perjanjian kerja sama untuk Hotel Ratu sendiri akan berakhir pada tahun 2025 ini, dan asetnya akan kembali ke Pemprov Jambi.(*)
Add new comment