BATANG HARI – Suasana Alun-Alun Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, Sabtu (4/10/2025), berubah semarak dan penuh warna. Lebih dari tiga ribu anak-anak PAUD dan TK beserta guru pendamping dan orang tua tumpah ruah mengikuti Gebyar PAUD Kecamatan Bajubang 2025 — sebuah ajang tahunan yang menjadi simbol kegembiraan belajar dan apresiasi terhadap dunia pendidikan anak usia dini.
Kegiatan akbar ini dihadiri langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Batang Hari, Bunda Zulva Fadhil, yang disambut hangat oleh ribuan peserta. Hadir pula Asisten I Setda Batang Hari mewakili Bupati, sejumlah Kepala OPD Pemkab Batang Hari, Camat Bajubang, Bunda PAUD Kecamatan, Kelurahan, dan Desa, serta para tamu undangan lainnya.
Ribuan anak terlihat antusias mengikuti berbagai kegiatan edukatif, mulai dari pentas seni, permainan edukatif, hingga parade kreativitas bertema “Anak Ceria, Indonesia Hebat”.
Kemeriahan ini menjadi bukti bahwa kesadaran masyarakat Bajubang terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini terus tumbuh pesat.
“Saya sangat bangga melihat semangat para pendidik, anak-anak, dan orang tua di Bajubang. Pendidikan anak usia dini adalah fondasi emas bagi masa depan Batang Hari,” ujar Bunda Zulva Fadhil dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Bunda Zulva juga mensosialisasikan Program 13 Tahun Wajib Belajar, sebuah kebijakan unggulan Pemerintah Kabupaten Batang Hari untuk menjamin setiap anak memperoleh akses pendidikan dari pra-sekolah hingga jenjang menengah atas.
Menurutnya, kebijakan ini bukan sekadar memperpanjang masa belajar, tetapi juga menjamin keberlanjutan pendidikan anak secara utuh—dari tumbuh, belajar, hingga berkarakter.
“Pendidikan bukan hanya soal membaca dan menulis, tapi membentuk karakter, kemandirian, dan akhlak yang baik. Semua anak Batang Hari berhak mendapatkan kesempatan belajar hingga tuntas,” tegasnya.
Bunda Zulva Fadhil juga memperkenalkan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, yaitu gerakan pembentukan karakter positif sejak dini yang menanamkan nilai-nilai dasar kehidupan seperti disiplin, jujur, gemar membaca, peduli sesama, mandiri, percaya diri, dan cinta tanah air.
Gerakan ini diharapkan dapat diterapkan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan masyarakat.
“Jika sejak kecil anak-anak dibiasakan dengan nilai-nilai kebaikan, kelak mereka akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” ujar Bunda Zulva penuh semangat.
Dalam sambutannya, Bunda Zulva menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan anak usia dini tidak lepas dari sinergi antara lembaga PAUD, guru, pemerintah daerah, dan keluarga.
Ia mengajak para orang tua untuk aktif terlibat dalam proses tumbuh kembang anak, karena rumah adalah sekolah pertama bagi setiap manusia.
“Mari kita bersama-sama membentuk generasi Batang Hari yang kuat, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan. Pendidikan bukan hanya tugas guru, tapi tugas kita semua,” katanya.
Gebyar PAUD Bajubang berlangsung meriah dengan sorotan warna-warni balon, nyanyian anak-anak, serta penampilan tari tradisional dan kreasi modern.
Kehangatan para guru dan orang tua menciptakan suasana yang tidak hanya penuh semangat, tetapi juga sarat makna: bahwa pendidikan anak usia dini adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa.
Di bawah kepemimpinan Bunda Zulva Fadhil, gerakan PAUD di Kabupaten Batang Hari kini menjadi salah satu pilar utama pembangunan sumber daya manusia daerah.
Melalui program 13 Tahun Wajib Belajar dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, pemerintah daerah berupaya mencetak generasi cerdas, sehat, dan berkarakter sebagai fondasi menuju Batang Hari Emas 2045.(*)
Add new comment