Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo.
Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinsos Dukcapil) Provinsi Jambi, Edi Kusmiran, memaparkan saat Diskusi Rabuan Series Tenaga Ahli Gubernur Jambi, bahwa saat ini sudah ada dua Sekolah Rakyat yang beroperasi, sementara lima lokasi baru akan dibangun pada 2025 dan sejumlah lokasi lainnya tengah dalam proses pengusulan untuk tahun berikutnya.
Edi Kusmiran menjelaskan, program ini merupakan mandat strategis dari Presiden Prabowo kepada Kementerian Sosial untuk mengentaskan kemiskinan dengan memperkuat sumber daya manusia, sesuai Asta Cita ke-4 dan ke-6. Tujuannya jelas, yaitu untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan berkualitas bagi kelompok miskin dan rentan.
"Program ini adalah strategi jangka panjang pemerintah untuk memberdayakan keluarga miskin agar lebih mandiri dan mampu meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan," papar Edi Kusmiran dalam materinya.
Saat ini, sudah ada dua Sekolah Rakyat (SR) yang berjalan di Provinsi Jambi. Keduanya adalah SRMA 5 Kota Jambi, berlokasi di Sentra Alyatama Jambi, saat ini menampung total 97 siswa (47 putra dan 50 putri) dengan dukungan 41 personil, termasuk 18 guru dan 11 wali asuh.
SR Terintegrasi 13 Tanjung Jabung Timur, berlokasi di Gedung Diklat Tanjabtim. Sekolah ini menampung 24 siswa SMP dan 25 siswa SMA, dengan total personil sebanyak 32 orang.
Program ini menyasar langsung kebutuhan daerah, di mana berdasarkan data tahun 2024, terdapat 66.990 anak dari keluarga miskin usia sekolah di Provinsi Jambi.
Tidak berhenti di dua sekolah, Pemprov Jambi bersama pemerintah pusat telah merencanakan pembangunan lima Sekolah Rakyat baru pada tahun 2025. Lokasi-lokasi tersebut antara lain di Kabupaten Batanghari, Tebo, Kota Jambi (Kelurahan Bagan Pete), Muaro Jambi, dan Tanjung Jabung Timur (Kota Terpadu Mandiri). Sebagian besar lahan untuk pembangunan ini dilaporkan sedang atau sudah dalam proses land clearing.
Lebih lanjut, untuk tahun 2026, diusulkan pembangunan di empat titik strategis lainnya, yaitu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bungo, Muaro Jambi (Bumi Perkemahan Sungai Gelam), dan Batanghari (Desa Jembatan Mas).
Kesiapan lahan ini didukung oleh hasil survei dari Satker Kementerian PU. Beberapa lokasi seperti di Kota Jambi, Tanjab Timur, Tanjab Barat, dan Tebo telah disetujui. Lokasi lain seperti di Batanghari dan Muaro Jambi berpotensi disetujui dengan beberapa catatan, seperti perlunya pemecahan sertifikat dan perkerasan jalan. Sementara itu, usulan di Bungo masih memerlukan kajian lebih lanjut karena lokasinya dilalui SUTET.
Sebelumnya, Pemprov Jambi telah mengajukan tiga opsi lahan milik pemda, yaitu Bumi Perkemahan Pramuka di Sungai Gelam (8 Ha), lahan SMK PP Pemayung di Batanghari (8 Ha), dan lahan SMA Titian Teras di Bungo (58 Ha).
Sekolah Rakyat memiliki keunggulan signifikan dibandingkan sekolah umum. Sistemnya adalah boarding school (asrama) dengan pembinaan 24 jam dan pembiayaan 100% gratis ditanggung negara, termasuk biaya hidup. Kurikulumnya memadukan kurikulum nasional dengan pendidikan karakter, keterampilan, dan bela negara.
Untuk memastikan program ini tepat sasaran bagi anak dari keluarga miskin (desil 1-2), diterapkan sistem seleksi 5 tahap yang ketat:
- Seleksi Administratif (pengecekan desil 1-2).
- Seleksi Potensi Akademik.
- Seleksi Kesehatan.
- Seleksi Psikotes.
- Home Visit dan Wawancara Orang Tua.
Add new comment