Dari tujuh pendaftar, hanya satu perusahaan mengajukan tawaran dengan selisih harga tipis. Enam lainnya seolah menjadi penggembira.
Sebuah proses lelang proyek strategis di Kabupaten Merangin, Jambi, berjalan tak biasa. Proyek Penanganan Jalan Simpang Pauh Menang - Tanah Abang, meski diminati tujuh perusahaan, hanya menyisakan satu pemain tunggal saat palu penawaran diketuk. PT Arka Jaya Konstruksi melenggang mulus tanpa pesaing.
Proyek yang didanai APBD 2025 ini digelontorkan dengan pagu anggaran sebesar Rp 2,1 miliar. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Merangin telah menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai Rp 2.098.210.000,00. Namun, di atas kertas, persaingan yang diharapkan tak pernah terjadi.
Arka Jaya Konstruksi, perusahaan asal Kota Jambi, menyodorkan penawaran tunggal di angka Rp 2.090.068.000,10. Angka ini hanya terpaut tipis, sekitar Rp 8,14 juta dari HPS, atau setara 99,6 persen dari nilai perkiraan. Efisiensi anggaran yang dihasilkan dari lelang ini terbilang minim.
Kejanggalan kian terasa jika menilik proses awal tender. Tercatat ada tujuh bendera perusahaan yang mendaftar. Alih-alih menciptakan persaingan harga yang sehat demi efisiensi anggaran negara, enam di antaranya justru ‘menghilang’ saat tiba waktunya memasukkan dokumen penawaran. Fenomena ini memunculkan sinyalemen bahwa peserta lain hanya menjadi ‘boneka’ penggembira, sekadar memenuhi formalitas proses lelang.
Walhasil, jalan Arka Jaya Konstruksi menuju kemenangan nyaris tanpa kerikil. Data lelang menunjukkan tak ada celah negosiasi. Harga Penawaran, Harga Terkoreksi, hingga Harga Negosiasi tercatat pada angka yang sama persis: Rp 2.090.068.000,10. Kini, tender telah dinyatakan rampung, dan perusahaan yang beralamat di Jalan Tarmizi Kadir, Pakuan Baru, Kota Jambi itu resmi menjadi pelaksana proyek.
Menurut dokumen yang disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Bina Marga, Ariya Asghara, ST.MT, proyek ini memiliki target menghasilkan pekerjaan yang tepat mutu dan kuantitas selama 120 hari kalender.
Pekerjaan akan mencakup serangkaian tahapan konstruksi modern. Dimulai dari penyiapan badan jalan menggunakan Motor Grader, dilanjutkan dengan penghamparan pondasi agregat kelas A. Tahap akhir meliputi pengaspalan modern, mulai dari penyemprotan lapis resap pengikat aspal emulsi hingga penghamparan Laston Lapis Aus (AC WC) menggunakan Asphalt Finisher dan dipadatkan dengan kombinasi Tandem Roller serta Pneumatic Tire Roller.
Namun, di balik rincian teknis yang rapi, proses lelang yang menyisakan satu penawar tetap meninggalkan tanda tanya.(*)
Add new comment