Bapanas Rilis Data Terkini Harga Pangan Nasional, Cabai Rawit Merah Turun hingga Rp46.037/Kg, Disusul Penurunan Komoditas Lainnya

WIB
Ist

JAKARTA – Di tengah momentum menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis data terkini yang menunjukkan penurunan harga pada sejumlah bahan pangan pokok di pasar konsumen secara nasional. Penurunan ini memberikan angin segar bagi masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga dan pelaku UMKM kuliner, yang selama ini terbebani harga pangan tinggi.

Berdasarkan panel harga Bapanas per Sabtu, 7 Juni 2025 pukul 09.00 WIB, komoditas cabai rawit merah tercatat mengalami penurunan signifikan, dari Rp52.637/kg menjadi Rp46.037/kg. Penurunan ini tercatat sebagai yang terdalam dalam satu minggu terakhir.

Tak hanya cabai rawit, tren penurunan juga menyentuh cabai merah besar (dari Rp47.338/kg ke Rp44.156/kg), cabai merah keriting (Rp46.757/kg ke Rp43.180/kg), serta bawang merah dan bawang putih, yang masing-masing turun sekitar Rp1.000 hingga Rp1.300 per kilogram.

Selain komoditas hortikultura, penurunan harga juga terjadi pada kelompok pangan pokok dan sumber protein, seperti:

  • Beras Premium: Turun dari Rp15.701/kg ke Rp15.566/kg
  • Beras Medium: Turun ke Rp13.773/kg
  • SPHP Bulog: Terkoreksi ke Rp12.574/kg
  • Kedelai Impor: Turun dari Rp10.948/kg ke Rp10.638/kg
  • Jagung Peternak: Turun dari Rp6.533/kg ke Rp5.876/kg

Sementara itu, daging sapi murni kini berada di harga Rp132.094/kg, lebih rendah dibandingkan sebelumnya Rp133.938/kg. Daging ayam ras juga turun ke Rp34.932/kg, serta telur ayam ke Rp28.931/kg.

Untuk komoditas minyak dan tepung, berikut rinciannya:

  • Minyak Goreng Kemasan: Turun ke Rp20.303/liter
  • Minyak Goreng Curah: Turun ke Rp17.557/liter
  • Minyakita: Turun ke Rp17.367/liter
  • Tepung Terigu Curah: Turun ke Rp9.699/kg
  • Tepung Terigu Kemasan: Turun ke Rp12.632/kg

Komoditas lain seperti ikan kembung, tongkol, dan bandeng, serta gula konsumsi dan garam dapur, juga ikut terkoreksi dengan fluktuasi minor.

Penurunan ini diduga merupakan hasil kombinasi antara beberapa faktor strategis:

  1. Musim panen dan distribusi lancar di sentra produksi seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
  2. Intervensi harga dari pemerintah, baik lewat program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) maupun operasi pasar terbatas di daerah padat penduduk.
  3. Turunnya permintaan musiman di sejumlah wilayah, serta efek “harga psikologis” setelah lonjakan sebelumnya menjelang awal Juni.

Pihak Bapanas menyatakan bahwa pemantauan akan terus dilakukan secara harian hingga puncak Idul Adha.

“Kami tetap menjaga pasokan dan mengawal harga agar tetap stabil, terutama komoditas sensitif seperti cabai, beras, minyak, dan daging,” ujar juru bicara Bapanas kepada media, Sabtu (7/6/2025).

Turunnya harga sejumlah bahan pokok ini memberi ruang bagi masyarakat untuk berbelanja lebih leluasa menjelang Hari Raya, sekaligus menjadi sinyal positif bagi pengendalian inflasi pangan nasional.

Meski demikian, pemerintah tetap diingatkan agar tidak terlena. Harga bisa kembali naik jika terjadi gejolak cuaca atau distribusi terganggu pasca Idul Adha. Oleh karena itu, koordinasi pusat dan daerah harus terus diperkuat demi menjamin keberlanjutan tren ini.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network