Sarolangun – Proyek strategis nasional Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Batang Asai di Cerminan nan Gedang Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, kini memasuki tahap masa krusial. Setelah melalui proses evaluasi ketat, tender senilai Rp18.500.000.000,00 itu resmi masuk ke masa sanggah, periode di mana para peserta berhak mengajukan keberatan terhadap hasil seleksi.
Anggaran proyek ini berada di SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VI (BWSS VI) Provinsi Jambi. Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek senilai Rp 57 miliar. Tender dikelola oleh BP2JN dan menjadi salah satu tender paling kompetitif tahun ini, dengan 108 peserta dari berbagai daerah memperebutkan satu proyek konstruksi berskala menengah.
Pendanaan bersumber penuh dari APBN Tahun Anggaran 2025, dengan skema kontrak harga satuan dan metode evaluasi harga terendah sistem gugur.
Dari daftar panjang peserta, PT. Kartika Teguh Karya muncul sebagai penawar terendah dengan nilai penawaran Rp14.429.769.793,09, atau Rp4 miliar lebih rendah dari pagu anggaran proyek. Posisi ini menempatkan perusahaan tersebut sebagai kandidat kuat pemenang tender—jika tak digugurkan oleh aspek administrasi atau teknis.
Berikut 5 besar penawar terendah:
- PT. Kartika Teguh Karya – Rp14.429.769.793,09
- PT. Way Kawat Abadi – Rp14.799.999.731,14
- PT. Pulu Ganding Sejahtera – Rp14.799.999.731,14
- PT. Gentraco Laksono – Rp14.800.000.448,17
- PT. Widya Pratama Perkasa – Rp14.817.708.962,66
Selisih antara 5 besar hanya dalam kisaran puluhan juta rupiah, memperlihatkan tingkat kalkulasi super presisi antar peserta. Artinya, semua perusahaan besar kemungkinan telah memaksimalkan efisiensi harga tanpa mengorbankan margin keuntungan secara ekstrem.
Meskipun tender ini ditujukan untuk perusahaan dengan kualifikasi menengah, jumlah peserta tembus 108 badan usaha, termasuk nama-nama besar dan entitas yang terafiliasi ke perusahaan konstruksi nasional.
Dengan metode pemilihan pascakualifikasi satu file, hanya perusahaan yang mampu memenuhi seluruh syarat administrasi, legalitas, dan teknis yang akan lolos. Beberapa persyaratan yang diberlakukan di antaranya:
- SBU: SI001 atau BS004 (Saluran Air dan Irigasi)
- Bukti pengalaman proyek 4 tahun terakhir
- Konfirmasi status wajib pajak valid
- Pakta integritas dan pernyataan antikorupsi
- Dokumen sah kemitraan atau konsorsium (jika ada)
Sementara dari aspek teknis, peserta wajib memiliki Kemampuan Dasar (KD) minimal 3 kali nilai proyek terbesar yang pernah dikerjakan dalam 15 tahun terakhir. Kelebihan muatan portofolio proyek (SKP) juga akan jadi faktor penentu dalam evaluasi final.
Tahap masa sanggah ini bisa menjadi penentu apakah PT. Kartika Teguh Karya atau peserta teratas lain akan tetap bertahan sebagai pemenang. Bila ditemukan pelanggaran prosedural, ketidaksesuaian dokumen, atau adanya indikasi kolusi, maka proses bisa dianulir dan diproses ulang.(*)
Add new comment