JAMBI – Semangat atlet Jambi kian menyala jelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah. Dengan waktu yang kian menipis menuju Oktober, Ketua KONI Provinsi Jambi AKBP Mat Sanusi memilih turun langsung memantau latihan para atlet. Bukan sekadar formalitas, kehadiran Sanusi sekaligus membawa pesan moral: Jambi tidak datang hanya untuk berpartisipasi, tapi berjuang meraih emas.
Kamis (25/9/2025), Sanusi didampingi jajaran pengurus KONI – mulai dari Wakil Ketua Umum hingga bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) – menyambangi venue latihan cabang bela diri. Mereka berdialog dengan pelatih, mendengar keluhan, hingga menyalami para atlet satu per satu.
“Kami ingin lihat langsung, jangan hanya laporan di atas kertas. Atlet harus merasa didampingi, diberi motivasi, dan dipastikan kebutuhan latihannya terpenuhi,” ujar Sanusi.
Dalam kesempatan itu, KONI juga menyerahkan vitamin dan suplemen kepada atlet, sebagai simbol perhatian terhadap kesehatan mereka. “Kami sadar, fisik yang prima adalah modal utama. Saya harap dukungan kecil ini bisa menambah energi mereka,” tambahnya.
Kontingen Jambi akan bertarung di 8 cabang bela diri: taekwondo, kempo, karate, pencak silat, gulat, judo, wushu, dan tarung derajat. Bagi Jambi, bela diri bukan hanya olahraga, tetapi identitas. Pencak silat misalnya, sudah lama menjadi kebanggaan daerah, sementara judo dan gulat punya tradisi mencetak atlet nasional.
Sanusi menargetkan, dari delapan cabang itu, Jambi bisa membawa pulang medali emas.
“Harapan kami bukan sekadar hadir di Kudus, tapi mengibarkan nama Jambi dengan medali emas. Itu yang kami tekankan sejak awal,” katanya tegas.
Wakil Ketua Umum II KONI Jambi, AS Budianto, menjelaskan bahwa bidang Binpres telah menyusun program Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda). Saat ini, para atlet sudah melalui tahap tes kesehatan dan fisik. Selanjutnya mereka masuk ke program latihan intensif dengan monitoring ketat.
“Kami akan kawal dari aspek fisik, teknik, hingga mental. Jangan sampai ada celah. Semua harus siap tempur,” kata Budianto.
Dari pantauan di lapangan, para atlet tampak berlatih penuh antusias. Keringat bercucuran, gerakan demi gerakan dieksekusi dengan konsentrasi penuh. Salah satu pelatih pencak silat mengaku optimis:
“Anak-anak sudah matang. Tinggal menjaga konsistensi saja. Kami yakin bisa menyumbangkan emas,” ujarnya.
Ketua Kelompok atlet karate bahkan menambahkan, dukungan moral dari KONI membuat motivasi mereka berlipat ganda. “Saat Pak Sanusi datang, kami merasa perjuangan ini benar-benar diperhatikan. Kami tidak sendiri,” ucapnya.
PON Bela Diri di Kudus bukan hanya ajang pembuktian, tapi juga tolok ukur kesiapan pembinaan olahraga di Jambi. Persaingan dipastikan ketat karena semua provinsi mengirimkan atlet terbaiknya. Namun, Jambi memiliki modal kuat berupa semangat, tradisi, dan sistem latihan yang mulai tertata.
“Kami yakin, meski dengan segala keterbatasan, atlet Jambi bisa bicara banyak. Ini momentum untuk menunjukkan bahwa daerah bisa bersaing di kancah nasional,” pungkas Sanusi.
Perhelatan PON Bela Diri 2025 akan berlangsung 11–26 Oktober 2025. Hitungan hari menuju pesta olahraga itu sudah dimulai. Bagi atlet Jambi, ini bukan sekadar pertandingan, melainkan perjuangan panjang dari keringat latihan, dukungan KONI, hingga doa masyarakat. Kudus menjadi panggung, dan Jambi bertekad tampil sebagai juara.(*)
Add new comment