Pemprov Jambi Tampung Aspirasi, Serius Rancang Strategi Besar Pemuda dan Olahraga Jambi

WIB
IST

Diskusi Rabuan Series yang digelar TAG di Aula Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jambi, Rabu (27/8/2025), berubah menjadi forum terbuka penuh keluhan, ide, dan tantangan. Tema yang dibahas “Strategi Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jambi Menuju Generasi Unggul dan Berdaya Saing 2025–2029.”

Setelah paparan resmi dari para pemateri, giliran audiens berbicara. Diskusi dipandu Muawwin MM dengan notulen Dr. Fahmi Rasid. Suasana hangat, kadang serius, kadang getir. Semua sepakat, pemuda dan olahraga Jambi butuh strategi besar, bukan tambal sulam.

H. Tamar Tarewe dari ICMI mengangkat tangan. Pertanyaannya sederhana.

“Apakah ada notulen dari setiap Rabuan ini?” Semua tersenyum.

Lalu ia melanjutkan dengan nada serius. Masalah pendanaan. Katanya, olahraga dan pemuda selalu terganjal dana.

“Harus ada tindakan langsung dari Gubernur, memaksa perusahaan besar di Jambi untuk ikut membina,” ujarnya.

Ia juga bicara tentang loyalitas atlet. Jangan sampai lahir di Jambi, tapi berlaga untuk provinsi lain.

“Tanamkan kecintaan pada tanah Jambi,” katanya.

Dan Tamar tak lupa menyinggung soal kenakalan pemuda.

“Itu tanggung jawab bersama. Terutama Dispora,” tegasnya.

Datuk Syukur dari LAM tak mau kalah. Ia bicara soal silat tradisional. Tentang debalang negeri. Tentang warisan budaya yang kini terancam kalah oleh olahraga modern.

“Silat harus jadi perhatian kita bersama,” katanya.

Edi Sukarno, juga dari LAM, menambahkan. “Harus ada skala prioritas. Cabor mana yang didahulukan? Jangan semua mau dirangkul, tapi tidak ada yang terurus,” ujarnya.

Ironis, justru pejabat Dispora sendiri yang paling banyak mengeluh. Rahmat menyebut soal CSR. “Kita tidak bisa menargetkan perusahaan. Tapi mestinya ada kontribusi nyata lewat prestasi,” katanya.

Safari Antoni lebih keras. “Pemuda ini paling sedikit diperhatikan. Sampai sekarang Pemprov belum punya Gedung Pemuda. Bagaimana mau membina? Dana pemuda sangat minim.” Suasana jadi hening sejenak.

Semua orang tahu, ia tidak sedang melebih-lebihkan.

Pak Joni dari Dispora mengungkapkan angka. “Kami hanya diberi Rp 50 miliar. Separuhnya hibah. Apa strategi yang bisa kami buat dengan kondisi ini? ” tanyanya, separuh marah, separuh pasrah.

Prof. Sukendro tampil seperti biasa, penuh konsep. Ia menyebut CSR perlu dibuatkan regulasi. Tak bisa lagi sukarela. Pemerintah harus turun tangan.

“Kita butuh gedung sekolah olahraga, gedung pertemuan. Harus ada regulasi gubernur untuk pendanaan.”

Prof. Muhtar menatap ke belakang. “67 tahun Jambi baru punya stadion,” katanya.

Ia mengusulkan sistem bapak angkat untuk atlet, kebijakan kabupaten/kota agar fokus pada satu cabang olahraga unggulan, hingga jaminan pendidikan bagi atlet. “Misalnya Sarolangun fokus pada cabor tinju, Merangin pada renang, dll. Sehingga kita bisa fokus meningkatkan kapasitas atlet,” ujarnya.

Prof. Suandi menutup dengan kalimat yang membuat ruang jadi sunyi. “Pembangunan karakter atlet, tujuan akhirnya amal ibadah.”

Arfani dari Tenaga Ahli Gubernur mencoba menyeimbangkan. “CSR? Saya pesimis. CSR harus membiayai semua kegiatan sosial, bukan hanya olahraga. Solusinya tetap ada pada pemerintah. Perbaiki rekrutmen atlet, pelatih, wasit. Buat database medali. Kita harus realistis,” jelasnya.

Diskusi Rabuan kali ini menunjukkan wajah Jambi yang sesungguhnya. Semangat besar, tapi terjerat keterbatasan. Semua tahu apa yang harus dilakukan. Membangun Gedung Pemuda, menghidupkan silat tradisional, mengatur ulang strategi prestasi, hingga menata ulang CSR perusahaan.

Semua catatan penting ini sudah disimpan. Sudah pula disusun. Segera akan digunakan Gubernur Jambi untuk dieksekusi. Kapan? Itu hanya soal waktu. Dan juga skala prioritas.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network