Gubernur Al Haris Tidur di Dusun, Tinjau Akses dan Asa Masyarakat Kerinci

WIB
IST

KERINCI — Udara dingin pagi itu menyambut langkah Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H. saat ia menapaki tanah berbatu di Desa Pasir Jaya, Kecamatan Siulak Mukai. Dalam program bertajuk Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun (Pertisun), Al Haris tidak hanya hadir secara seremonial, tetapi memilih untuk benar-benar bermalam di desa terluar yang sulit dijangkau.

Bersama Bupati Kerinci, Monadi, serta jajaran pejabat Pemprov Jambi, Gubernur memulai kunjungan dengan meninjau jalan rusak di Renah Pemetik—akses vital yang menghubungkan tiga desa: Pasir Jaya, Sungai Kuning, dan Lubuk Tabun. Jalan tersebut, yang selama ini menjadi rintangan utama warga untuk menjual hasil pertanian mereka, menjadi fokus utama pembicaraan dengan warga.

“Kita harus tahu kondisi sebenarnya. Infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan—semuanya harus dilihat dari dekat. Kita tidak bisa hanya menunggu laporan, harus turun langsung,” tegas Al Haris di hadapan masyarakat.


Dalam dialog terbuka bersama warga, Al Haris menyampaikan komitmennya. Ia mengakui bahwa jalan yang rusak parah menjadi biang mahalnya biaya hidup dan hambatan distribusi hasil tani. “Kalau akses jalan dibuka, harga bisa turun, hasil tani bisa bersaing, dan ini sesuai dengan arahan Asta Cita Presiden Prabowo,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Jambi, kata Al Haris, akan berkolaborasi dengan Pemkab Kerinci untuk memperbaiki jalan tersebut mulai tahun 2026.

“Saya sudah melihat sawahnya luas, ladangnya potensial. Kalau jalannya mulus, pertumbuhan ekonomi di tiga desa ini bisa melonjak,” ujarnya.


Bupati Kerinci Monadi memanfaatkan momentum ini dengan menyinergikan program Pemkab bertajuk Bunga Desa—yang menyediakan layanan publik langsung ke desa seperti pembuatan KTP dan dokumen penting lainnya.

“Kami merasa bangga bisa menyatukan dua program strategis: Pertisun dari Gubernur dan Bunga Desa dari kami. Ini bentuk nyata bahwa daerah tidak boleh bekerja sendiri, harus bersatu,” tegas Monadi.


Aminudin, tokoh masyarakat Renah Pemetik, dengan suara bergetar menyampaikan rasa terima kasih. “Seumur hidup kami, baru kali ini Gubernur menginap di dusun kami. Ini bukan mimpi. Kami mohon perbaikan jalan, sekolah, dan puskesmas yang layak,” katanya disambut tepuk tangan warga.


Sebagai penutup kunjungan, Gubernur Al Haris bersama Kepala Dinas Perikanan melepaskan 5.000 benih ikan di Sungai Ulu Tebo, sebagai bentuk dukungan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Tak hanya itu, bantuan keagamaan pun disalurkan:

  • Rp25 juta untuk Masjid Jernih Jaya
  • Rp10 juta untuk Masjid Sungai Kuning
  • Rp10 juta untuk Masjid Lubuk Tabun

Bantuan diserahkan langsung ke pengurus masjid sebagai bagian dari upaya merawat spiritualitas dan solidaritas di desa.


Kunjungan Al Haris ke Pasir Jaya bukan sekadar pencitraan. Ia membawa makna bahwa pemimpin tak hanya dilihat dari pidato di podium, tapi dari kehadirannya di tanah rakyat. Lewat Pertisun, Gubernur ingin menyentuh denyut desa—melihat, mendengar, dan bertindak.

“Kami hadir agar tahu seperti apa kehidupan rakyat yang sesungguhnya. Ini cara kami menyusun kebijakan dengan mata hati, bukan hanya angka statistik,” ujar Gubernur.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network