Operasi Simpatik di UPPKB Merlung: 35 Pelanggaran KIR dan ODOL Terungkap dalam Dua Jam, PT Siba Surya Dominasi Pelanggaran

WIB
IST

Operasi Simpatik di UPPKB Merlung ungkap 35 pelanggaran KIR dan ODOL dalam dua jam, dengan PT Siba Surya mendominasi. Apakah operasi ini cukup untuk mengubah perilaku perusahaan logistik?


Hari pertama pelaksanaan Operasi Simpatik di Unit Pengujian Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Merlung, Kabupaten Muaro Jambi, langsung mengungkap pelanggaran besar-besaran terkait aturan kelengkapan kendaraan (KIR) dan Over Dimensi Over Load (ODOL). Dalam kurun waktu hanya dua jam, sebanyak 35 angkutan barang didapati melanggar ketentuan, dengan PT Siba Surya asal Jawa Tengah mendominasi jumlah pelanggaran.

Operasi yang dipimpin oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi, Benny Nurdin Yusuf, ini menunjukkan bahwa masih banyak pelaku usaha transportasi yang mengabaikan aturan keselamatan. "Selama dua jam saja sudah 35 pelanggaran yang kami buatkan tilang, kesalahannya paling banyak adalah tidak ada KIR (surat uji pemeriksaan berkala) seperti KIR kontainernya," ungkap Benny, Senin (19/8/2024).

Dari 35 pelanggaran yang ditemukan, 13 di antaranya berasal dari armada angkutan milik PT Siba Surya, sebuah perusahaan logistik asal Jawa Tengah. Pelanggaran ini mencakup ketidaklengkapan dokumen KIR dan kelebihan muatan, meski sejauh ini belum ditemukan pelanggaran terkait kelebihan ukuran. Kendaraan milik PT Siba Surya ini didapati mengangkut pupuk, konstruksi, serta tiang pancang untuk proyek jalan tol di Pekanbaru.

Pengemudi Siba Surya, Rudi, berdalih bahwa absennya dokumen KIR disebabkan oleh proses pengurusan yang sedang berlangsung di Jawa Tengah. "Sedang diurus karena mobilnya baru, kami tak masalah dengan pemeriksaan ini karena kita hanya pengemudi," jelasnya.

Benny Nurdin Yusuf menegaskan bahwa tujuan dari Operasi Simpatik ini adalah untuk memetakan kondisi kendaraan barang yang beroperasi di Jambi. Hasil temuan di lapangan akan dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan yang lebih tegas di masa mendatang. "Operasi simpatik ini tujuannya untuk memotret kendaraan barang yang ada di Jambi, agar dapat diambil langkah kebijakan pimpinan ke depan," ujarnya.

Operasi ini akan berlangsung selama tujuh hari, dari 19 hingga 25 Agustus 2024, di beberapa titik strategis seperti UPPKB Merlung, Tembesi, dan Pelawan di Sarolangun. Kegiatan ini melibatkan Wasatpel Zulfikar, PPNS, serta petugas lapangan lainnya yang turun langsung melakukan pemeriksaan.

Para pelanggar yang terjaring dalam operasi ini harus menghadapi konsekuensi hukum berupa sidang di Pengadilan Negeri Sengeti, Muaro Jambi, untuk mengambil kembali STNK atau SIM yang disita sebagai jaminan. Selain itu, perusahaan juga diwajibkan untuk segera mengurus dokumen KIR yang kurang, sesuai dengan tempat asal perusahaan.

Pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan besar seperti PT Siba Surya menimbulkan kekhawatiran terkait keseriusan industri logistik dalam mematuhi aturan keselamatan transportasi. Dengan tingginya jumlah pelanggaran yang ditemukan dalam waktu singkat, operasi ini menunjukkan betapa krusialnya pengawasan yang ketat untuk memastikan keselamatan di jalan raya dan meminimalkan risiko kecelakaan.

Operasi Simpatik yang dilakukan oleh UPPKB Merlung telah mengungkap pelanggaran serius dalam dunia transportasi barang di Jambi. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: Apakah tindakan ini akan cukup untuk mendorong perubahan perilaku di kalangan perusahaan logistik, ataukah pelanggaran semacam ini akan terus berulang tanpa adanya sanksi yang lebih berat?

Ke depan, pemerintah daerah dan pihak berwenang perlu mempertimbangkan langkah-langkah lebih tegas untuk menegakkan aturan dan memastikan bahwa setiap kendaraan yang beroperasi di jalan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Hanya dengan demikian, keselamatan di jalan raya dapat benar-benar terjamin.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network