Elviana, anggota DPD RI, mengungkapkan bahwa hanya lima kursi BPK RI yang diperebutkan oleh 75 calon, membuat persaingan semakin ketat. Hasbi Anshory, putra Jambi, masih harus menghadapi ujian berat di DPR RI untuk lolos seleksi ini.
Elviana, anggota DPD RI yang juga seorang figur berpengaruh di Jambi, baru-baru ini memberikan pernyataan yang mengejutkan terkait proses seleksi calon anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI. Dalam wawancara eksklusif dengan tim Jambi Satu, Elviana tidak hanya mengonfirmasi keterlibatannya dalam fit and proper test calon anggota BPK, tetapi juga mengungkapkan bahwa persaingan untuk mendapatkan kursi di BPK jauh lebih ketat dari yang diperkirakan.
Menurut Elviana, dari 75 calon yang mengikuti seleksi, hanya lima kursi yang akan diisi, bukan sembilan seperti yang banyak dipersepsikan. "Jabatan yang akan habis itu cuma lima orang. Jadi nanti mereka akan mengisi untuk lima orang saja," tegas Elviana. Pernyataan ini secara tidak langsung menekankan bahwa peluang untuk lolos menjadi anggota BPK sangatlah kecil, dan hanya yang benar-benar unggul yang akan berhasil.
Hasbi Anshory, seorang putra daerah Jambi dan anggota DPR RI Komisi I, termasuk dalam daftar calon yang sedang berjuang untuk mendapatkan kursi di BPK. Meskipun mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Jambi yang berharap ada wakil dari daerah mereka di BPK, Elviana mengingatkan bahwa perjalanan masih panjang dan penuh tantangan.
Elviana, yang juga menjadi pimpinan sidang dalam fit and proper test di DPD RI, menyatakan bahwa tahap seleksi selanjutnya di DPR RI akan menjadi ujian akhir bagi para calon. "Tahapannya masih ketat dan panjang. Nanti akan ada fit and proper test di DPR RI," ungkapnya. Dengan demikian, meskipun Hasbi Anshory memiliki peluang yang cukup besar, dia tetap harus menghadapi persaingan yang sangat ketat untuk memastikan dirinya terpilih.
Pernyataan Elviana ini tidak hanya menambah tensi dalam persaingan, tetapi juga memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana dukungan politik dan kualitas pribadi akan berperan dalam seleksi ini. Mengingat hanya lima kursi yang tersedia, setiap calon harus benar-benar menonjol dalam hal kompetensi, integritas, dan visi untuk masa depan BPK RI.
Dalam konteks ini, publik Jambi dan Indonesia secara luas akan menantikan hasil dari fit and proper test di DPR RI. Apakah Hasbi Anshory akan berhasil membawa nama Jambi ke level nasional sebagai anggota BPK? Ataukah persaingan ketat akan menjadi penghalang yang sulit dilalui?
Yang jelas, dengan semua mata tertuju pada proses ini, setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh para calon akan sangat krusial dan menentukan.(*)
Add new comment