JAMBI – Universitas Jambi (UNJA) kembali menegaskan komitmennya terhadap pemerataan akses pendidikan tinggi melalui penyambutan mahasiswa penerima Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Tahun 2025, Kamis (7/8/2025) di Lobby Lantai 1 Gedung Unifac, Kampus Mendalo.
Program ADik adalah inisiatif strategis pemerintah untuk memberikan kesempatan kuliah bagi mahasiswa dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), Orang Asli Papua (OAP), anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI), serta penyandang disabilitas. Tahun ini, UNJA menyambut mahasiswa baru yang berasal dari Mentawai, Papua, dan anak TKI dari Sabah, Malaysia.
Hingga awal Agustus, tercatat delapan mahasiswa resmi bergabung di UNJA sebagai penerima ADik:
- Emilson Mayoba – S1 Pendidikan Guru PAUD
- Dilan Alexander Amana Manufandi – S1 Teknik Sipil
- Enamari Deikme – S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
- Mhd. Syahrul – S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga
- Rindi – S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
- Elifut Burdam – S1 Pendidikan Biologi
- Icha – S1 Pendidikan Kimia
- Dea – S1 Peternakan
Penyambutan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Fauzi Syam, S.H., M.H., didampingi Plt. Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Dr. Yatno, S.Pt., M.Si., serta Ketua Tim Kerja Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni Nyimas Mariyah, S.H., M.H.
Prof. Fauzi menyampaikan apresiasi dan harapan, “Selamat datang di UNJA. Semoga adik-adik cepat beradaptasi, belajar dengan semangat, dan berprestasi selama studi di sini.”
Mhd. Syahrul, mahasiswa asal Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, mengaku sangat bersyukur mendapatkan beasiswa ini.
“Kami anak-anak TKI sangat membutuhkan beasiswa seperti ini. Orang tua saya bekerja sebagai buruh sawit. Harapan mereka adalah saya bisa berkuliah dan membawa mereka kembali ke Indonesia,” ungkapnya. Ia juga bercita-cita mengembangkan bakat olahraga di UNJA, khususnya futsal dan sepak bola.
Alkadeus Patrisius Yerkohok, pengurus Himpunan Mahasiswa Papua Jambi (HMPJ) sekaligus penerima ADik 2024, menambahkan bahwa tahun ini penerima beasiswa datang dari latar belakang beragam: lima dari Papua, sisanya dari Mentawai dan anak TKI. Ia berharap ke depan proses penjemputan di bandara lebih terkoordinasi.
UNJA secara konsisten menjadi penerima mahasiswa ADik setiap tahun. Dukungan akademik dan non-akademik terus diberikan agar para mahasiswa mampu menyelesaikan studi dengan baik dan berkontribusi bagi daerah asalnya.
Add new comment