Kepolisian Resor (Polres) Batang Hari bersama Tim Satgas Anti Radikalisme menggelar operasi penertiban kotak amal yang diduga berkaitan dengan jaringan radikal Negara Islam Indonesia (NII), di wilayah Kota Muara Bulian.
Operasi gabungan ini melibatkan TNI, Kejaksaan, BIN, Densus 88, Satpol PP, Dinas Sosial, dan Kesbangpol, dengan Polri sebagai unsur utama dalam pengamanan dan penindakan di lapangan.
Kapolres Batang Hari melalui perwakilan tim menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan memberantas potensi pendanaan jaringan radikal di tengah masyarakat.
“Penertiban ini adalah upaya serius Polri dalam mengantisipasi tumbuhnya radikalisme melalui penyalahgunaan kotak amal,” tegas perwakilan Polres.
Dalam operasi tersebut, tim berhasil menyita lebih dari 100 kotak amal dari warung, rumah makan, kios, hingga tempat pangkas rambut. Seluruh kotak diamankan ke kantor Kesbangpol untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Bidang Ekososbud Kesbangpol Batang Hari, Zamhuri, SE, menambahkan bahwa dana dari kotak amal akan dikoordinasikan bersama MUI dan Baznas sebelum disalurkan.
Sementara itu, perwakilan Densus 88, Sapri, menuturkan bahwa operasi akan terus berlanjut hingga seluruh wilayah Kabupaten Batang Hari terbebas dari aktivitas mencurigakan.
Selain itu, tim juga mengimbau masyarakat agar memasang bendera Merah Putih menjelang HUT ke-80 RI sebagai bentuk cinta tanah air.
Melalui peran aktif Polri dan kerja sama lintas sektor, diharapkan lingkungan Kabupaten Batang Hari tetap aman dan terbebas dari pengaruh jaringan radikal. (*)
Add new comment