Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh akhirnya resmi menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci, tahun anggaran 2023. Dari jumlah itu, dua orang merupakan pejabat aktif!
“Penetapan dilakukan setelah proses penyelidikan intensif selama lebih dari empat bulan,” tegas Kepala Kejari Sungai Penuh dalam konferensi pers, Kamis (3/7/2025).
Ketujuh tersangka yang kini ditahan selama 20 hari ke depan. Mereka adalah HC, Kepala Dinas Perhubungan Kerinci. Kemudian NE, Kabid Lalu Lintas. Selanjutnya lima rekanan pelaksana proyek: F, AN, SN, G, dan J.
Mereka diduga kuat bersama-sama merancang dan menyelewengkan proyek yang semestinya melalui proses lelang terbuka.
Dalam penyelidikan, jaksa menemukan adanya dualisme penganggaran. Awalnya, proyek PJU bernilai Rp3,4 miliar, kemudian berubah menjadi Rp2,1 miliar. Total nilai akhirnya: Rp5,5 miliar.
Namun hasil pekerjaan diduga tidak sesuai spesifikasi, bahkan fiktif di sejumlah titik. Hasil audit internal menyebut potensi kerugian negara mencapai lebih dari Rp2,7 miliar!
Tim penyidik sudah mengamankan sejumlah alat bukti krusial, seperti dokumen pengadaan, laporan progres fisik, unit ponsel dan laptop milik para tersangka.
“Modusnya klasik tapi rapi. Ada skenario kerja sama antara oknum pejabat pengguna anggaran dan pemilik lima perusahaan. Lelang diduga dikondisikan, hingga pelaksanaan yang tak sesuai standar,” ungkap Kejari.
Ketujuh tersangka dijerat dengan Pasal 2 dan/atau Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Ancaman hukumannya? Penjara maksimal 20 tahun dan denda hingga miliaran rupiah. Kejari Sungai Penuh juga memastikan bahwa penyidikan belum berhenti di sini.
“Ini belum final. Masih tahap pendalaman. Ada kemungkinan penambahan tersangka lain,” pungkas Kepala Kejari.(*)
Add new comment