JAMBI – Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera kembali menorehkan capaian signifikan. Interchange Pijoan, yang ditetapkan sebagai titik nol pembangunan ruas tol Jambi–Rengat, resmi rampung. Struktur simpang susun tersebut kini telah menghadap ke arah Riau, menandai babak baru dalam konektivitas antardaerah di Pulau Sumatera.
Penetapan titik nol di interchange Pijoan bukan tanpa alasan. Lokasinya yang strategis, tepat di KM 21 Jalan Lintas Sumatera wilayah Kelurahan Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, akan menjadi gerbang utama menuju rangkaian ruas tol lintas provinsi yang menghubungkan Jambi–Riau–Sumut hingga ke Aceh.
Menurut penjelasan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), interchange atau simpang susun adalah titik temu antarruas jalan tol maupun jalan arteri tanpa perlintasan sebidang, sehingga memungkinkan kendaraan berpindah arah tanpa hambatan lalu lintas.
Di sinilah interchange Pijoan memainkan peran penting. Selain menjadi penghubung antara ruas tol Jambi dan Sumsel di bagian selatan, simpang ini juga akan menjadi fondasi utama pembangunan jalan tol yang menembus Sungai Batanghari hingga ke Rengat, Riau.
Setelah rampungnya interchange ini, kendaraan dari arah Palembang yang melintasi Tol Betung–Tempino–Jambi bisa mengambil jalur kiri untuk menuju Riau melalui exit tol Pijoan. Dari titik ini, perjalanan akan diteruskan ke Pekanbaru, Sumatera Utara, hingga ke Aceh, menyambung dengan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang tengah dikembangkan pemerintah pusat.
Tak hanya itu, pembangunan jembatan Batanghari III yang menjadi bagian dari jalur tol Jambi-Rengat akan menambah infrastruktur kunci yang selama ini dibutuhkan untuk mempermudah mobilitas antarkabupaten dan provinsi.
Menurut rencana, jalur tol dari interchange Pijoan akan melewati Muaro Sebapo, Sungai Bertam, Sekernan, dan sejumlah titik strategis lainnya. Rest area bertipe A juga telah disiapkan di Desa Sungai Bertam, lengkap dengan fasilitas modern untuk pengendara.
Flyover di kawasan tersebut pun hampir rampung dan siap digunakan, memastikan konektivitas yang lancar bagi kendaraan berat dan logistik dari pelabuhan, kawasan industri, dan pusat ekonomi Sumatera bagian tengah.
Rampungnya titik nol tol Jambi–Riau di interchange Pijoan bukan hanya simbol kemajuan fisik infrastruktur, tapi juga momentum geopolitik baru bagi Sumatera. Dengan terbukanya akses tol ini, mimpi lama tentang jalur darat bebas hambatan dari Lampung hingga Banda Aceh makin mendekati kenyataan.
“Interchange ini adalah jantung perlintasan ekonomi dan logistik Sumatera bagian tengah. Jika ini terkoneksi penuh ke Rengat dan Pekanbaru, maka arus barang dari selatan ke utara tidak lagi terhambat,” ujar seorang analis infrastruktur dari Universitas Jambi.
Pembangunan interchange Pijoan adalah bagian dari Seksi 4 Tol Betung–Tempino–Jambi, yang ditargetkan tersambung penuh hingga Rengat. Jalur ini juga dinantikan karena akan melewati beberapa kawasan industri potensial di Tanjung Jabung Barat dan Tebo.
Dengan rampungnya interchange ini, masyarakat berharap agar proyek-proyek lanjutan seperti pembangunan ruas Sekernan–Rengat dan Jembatan Batanghari III segera dipercepat. Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan HK Infrastructure telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proyek ini sesuai target 2026.(*)
Add new comment