KAPEMA SELALU KRITIS

Ketua Umum Tanggapi Aksi Saat Pelantikan: ruang aspirasi sudah kita buka seluas-luasnya sedari awal.
Pelantikan kepengurusan baru KAPEMA yang berlangsung khidmat berubah menjadi sedikit riuh ketika sekelompok mahasiswa menyuarakan kritik secara terbuka di tengah prosesi sakral tersebut. Aksi tersebut memicu reaksi beragam dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum KAPEMA, Riansya.

Menanggapi kejadian tersebut, Riansya menegaskan bahwa KAPEMA sejak awal berdiri selalu menjunjung tinggi semangat kritis dan ruang demokrasi. Namun, ia menyayangkan bahwa aksi itu dilakukan di momentum pelantikan yang seharusnya menjadi ruang persatuan dan refleksi organisasi.

“Kami tidak pernah membungkam kritik. Justru, kami sudah memfasilitasi kawan-kawan mahasiswa sejak tanggal 3 September 2025 untuk bertemu langsung dengan pihak-pihak yang menjadi sasaran kritik mereka—mulai dari Bupati, Wakil bupati, Sekda, OPD terkait dan ketua DPRD beserta anggota dengan total 28 anggota dewan dari total 30.Kesempatan itu telah kami buka lebar-lebar agar kritik bisa disampaikan secara langsung dan berdampak,” ujar Riansya.

Ia menambahkan bahwa KAPEMA akan terus menjadi wadah perjuangan dan pengawasan kebijakan pemerintah, tetapi dengan cara yang terorganisir, strategis, dan tetap menjunjung etika dalam setiap aksi.

“Ketua umum mahasiswa sadu turut merespon kritikan yang di lontarkan beberapa mahasiswa tentang Infrastruktur jalan. Beliau mengungkapkan bahwa hasil dari aksi dan dialog bersama bupati dan seluruh anggota Dpr, pada tanggal 3 september. Alhamdulillah saat ini di lakukan pengerasan jalan dari ruas jalan sei jambat hingga ke sei cemara.

Artinya tidak ada pembungkaman terhadap kami. Kami bebas menyampaikan kritik. Seharunya kawan-kawan harus mengerti bagaimana etika penyempain kritik, ungkapnya

“Kami bukan anti-kritik. Tapi ada waktu, tempat, dan cara yang lebih tepat untuk menyampaikan gagasan besar perjuangan. Jangan sampai semangat kritis justru merusak ruang-ruang sakral yang kita punya bersama,” tegasnya.
Riansya juga mengajak seluruh anggota KAPEMA dan mahasiswa secara umum untuk tetap menjaga solidaritas, menyatukan langkah, dan memperkuat narasi perjuangan melalui dialog yang sehat dan terbuka.