Jambi – Perum Bulog Kantor Wilayah Jambi mencatat distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah mencapai 11.085 ton melalui 684 mitra SPHP sepanjang tahun 2025. Angka itu setara dengan 40 persen dari target tahunan dan menempatkan Jambi sebagai peringkat kedua tertinggi nasional dalam persentase realisasi.
Distribusi beras SPHP dilakukan lewat berbagai jalur: pedagang pasar tradisional, Gerakan Pangan Murah (GPM), kios pangan, koperasi, outlet BUMN, ritel modern, hingga jaringan Rumah Pangan Kita (RPK). Bahkan TNI-Polri ikut dilibatkan untuk memastikan beras murah ini menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Pemimpin Wilayah Bulog Jambi, Ali Ahmad (Aan), menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga menjaga kualitas beras.
“Kami maksimalkan sesuai SOP Bapanas. Semua beras SPHP diperiksa kualitasnya sebelum dikeluarkan dari gudang,” ujar Aan, Jumat (5/9/2025).
Bulog, kata Aan, juga menerapkan sistem pemeliharaan stok secara berkala, mulai satu hingga enam bulan, bahkan lebih, agar kualitas beras tetap terjaga selama penyimpanan.
Menanggapi potensi temuan beras tidak sesuai standar, Aan meminta masyarakat tak khawatir. “Kalau ada beras SPHP yang rusak, silakan ditukar. Kami pastikan diganti dengan yang berkualitas baik,” tambahnya.
Jaminan serupa ditegaskan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat peluncuran Gerakan Pangan Murah di Jakarta, Sabtu (30/8).
“Kalau ditemukan beras rusak, tukar saja langsung. Meskipun kemasannya sudah dibuka, tetap akan diganti oleh Bulog,” tegas Amran.
Dengan capaian ini, Bulog Jambi diyakini mampu menekan gejolak harga beras sekaligus menjaga stok tetap stabil di pasar sepanjang 2025.(*)
Add new comment