Potensi Pariwisata Perkotaan (Urban Tourism) di Kota Jambi

WIB
IST

Oleh:
Thamrin B. Bachri

PENDAHULUAN
Urban Tourism atau pariwisata perkotaan meliputi kegiatan orang asing, domestik, maupun residen lokal setempat yang merupakan aktifitas wisata bertempat di kota dimana tersedia berbagai attraksi wisata (alam, budaya,
dan buatan serta amenitas seperti hotel, restoran, museum, stadion , mesjid, gereja, taman2 kota , pusat perbelanjaan dan sebagainya. Urban Tourism atau wisata perkotaan sering diidentikan dengan kegiatan pariwisata yang berfokus pada kunjungan ke kota-kota untuk melihat, menikmati atau bahkan mempelajari berbagai attraksi seperti situs budaya, sejarah, arsitektur, kuliner, maupun kehidupan masyarakatnya (people
contact tourism). Urban tourism atau pariwisata perkotaan menjadi global trend karena memberikan pengalaman yg berbeda dengan wisata alam.

SEKILAS POTENSI PARIWISATA DI KOTA JAMBI
Kota Jambi dengan luas sekitar 205,4 km2 dan jumlah penduduk 641,022 jiwa(pertengahan tahun 2024) merupakan ibu kota propinsi Jambi yang dibelah dua oleh sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera. Kota Jambi memiliki banyak ketersediaan atraksi wisata baik budaya , sejarah, arsitektur, museum, mesjid, gereja, kuliner, hotel & restaurant, pusat perbelanjaan maupun attraksi air, sebut saja misalnya jembatan Gentala Arasy berikut menara Jamnya, mesjid seribu tiang, tugu keris Siginjai, Tempoa Art Gallery, museum Siginjai dan perjuangan rakyat, sejumlah hotel berbintang dan restaurant baik yg menawarkan pengalaman mewah dan semi formal maupun street food seperti Soemantri Kuliner dan kuliner di kota lama, tentu saja wisata belanja seperti kawasan sungai Kambang dan rekreasi air di danau Sipin. selanjutnya, Jambi Seberang Kota yang menawarkan budaya, sejarah, kuliner yang berbeda dan dapat pula mengunjungi pusat batik Jambi serta pesantren dan mesjid-mesjid bersejarah lainnya.

Atraksi wisata tersebut diatas tentu saja berpeluang untuk di jadikan paket-paket wisata yg menjual (opportunity packaging) mulai dari 2 jam sampai 8 jam (one day tour) paket- paket wisata ini ada yang sudah tersedia di biro-biro perjalanan yang ada di Jambi dan tentu saja masih harus terus dikembangkan dengan merujuk pada tren serta selera dan pilihan konsumen.

Kota Jambi sebagai ibu kota provinsi Jambi juga burfungsi sebagai distribution city dan service city karena keberadaan dari lokasi, prasarana maupun sarananya, misalnya kedekatan lokasinya dengan Candi Muaro Jambi salah satu ycandi terkemuka di dunia serta menditribusikan tamu-tamu yang akan melakukan perjalanan ke Global Geopark Merangin, Kerinci, dan Taman Nasional Berbak di Tanjab Tim dan lainnya.

MANFAAT WISATA PERKOTAAN (URBAN TOURISM) DAN TANTANGANNYA
Pariwisata perkotaan tentu saja dapat meningkatkan pedapatan daerah seperti yang digarisbawahi oleh gubernur Jambi DR H. Al Haris S.sos, MH. pada misinya yang ke-2 dan akan membuka lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung (direct maupun indirect employment) yang secara "rule of thumb" adalah 1:4 artinya 1 orang pekerja langsung akan melahirkan 4 pekerja tidak langsung dan mendorong investasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta ekonomi lainnya. Selanjutnya, pengembangan pariwisata perkotaan (urban tourism) juga dapat mendorong pembangunan dan peningkatan kualitas maupun kuantitas infrasruktur untuk menunjang hal tersebut. Selain itu pariwisata perkotaan (urban tourism) dapat menjadi kendaraan atau wahana untuk pelestarian dan promosi warisan budaya dan sejarah kota.

Perlu pula disadari bahwa di samping dampak yang menguntungkan di atas, pariwisata perkotaan dapat pula menimbulkan sejumlah dampak negatif diantaranya dampak lingkungan seperti polusi udara dan suara, kemacetan lalu lintas dan penumpukan sampah. Bila intensitas pariwisata ( tourism intensity) sudah melebihi jumlah penduduk atau sering disebut dengan over-tourism, maka pariwisata dapat memperburuk kondisi ini. Selanjutnya, ketersediaan ruang publik yang mencukupi untuk wisatawan dan penduduk lokal bisa menjadi tatangan.

Akhirnya, perlu disadari pula bahwa untuk menjadikan kota Jambi sebagai tempat wisata perkotaan maka fasilitas fasilitas fisik nya seperti hotel, restoran, toilet dan taman- taman kota harus dibangun sesuai standar kualitas yg berlaku bukan hanya sekedarnya (nice to have) tapi memang sesuai standar kualitasnya (need to have). Dan tidak kalah pentingnya sebagai host city maka penduduknya baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat harus menjadi penerima tamu yang ramah dan berprilaku sustainable. In Shaa Allah.(*)

Penulis :

  • Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (2002-
    2009).
  • Alumni Hospitality and Tourism Program, University of Wisconsin, USA. 1990.
  • Tenaga Akhli Gubernur Jambi - Sekarang.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.