Jambi - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi melaporkan penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 13–19 Juni 2025. Angka ini memberi sinyal kehati-hatian bagi petani lokal yang menunggu stabilnya harga bahan baku ekspor utama ini.
Menurut data Disbun Jambi yang dipublikasikan oleh InfonegeriJambi.com, harga TBS untuk usia tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.223,91/kg, turun sekitar Rp 63,81 dari pekan sebelumnya. Penurunan serupa juga terjadi di kategori umur tanaman lainnya.
Secara spesifik, berikut harga TBS per umur tanaman:
- Usia 3 tahun: Rp 2.513,38/kg
- Usia 4 tahun: Rp 2.687,35/kg
- Usia 5 tahun: Rp 2.810,71/kg
- Usia 6 tahun: Rp 2.927,92/kg
- Usia 7 tahun: Rp 3.001,75/kg
- Usia 8 tahun: Rp 3.065,92/kg
- Usia 9 tahun: Rp 3.126,07/kg
- Usia 10–20 tahun: Rp 3.223,91/kg
Kepala Dinas Disbun Jambi, Bukri, menjelaskan bahwa tekanan berasal dari turunnya harga minyak nabati global, termasuk crude palm oil (CPO). Faktor ini membuat harga TBS terkoreksi.
“Permintaan melemah di pasar global, sehingga harga TBS ikut turun,” ungkapnya.
Meski fluktuasi harga menjadi tantangan tahunan, penurunan mendadak semacam ini dapat mengganggu perencanaan petani—khususnya dalam memstromalisasi volume panen dan menjaga kualitas hasil panen agar tak merugi.
Guna mitigasi dampak, Disbun Jambi menyarankan agar petani:
- Meningkatkan kualitas TBS, agar tetap menarik minat pembeli dan mendapatkan harga optimal.
- Bergabung dengan kelompok tani atau kemitraan dengan pabrik, melalui model kemitraan petani–pabrik, petani bisa memperoleh harga sesuai ketetapan pemerintah dan mengurangi risiko lanjut dari tangan tengkulak.
Bukri menegaskan, pemantauan harga akan terus berlangsung. Jika harga minyak nabati pulih, ada peluang harga TBS kembali naik. Namun, penurunannya kali ini cukup mengingat, karena harga CPO global sedang melemah.(*)
Add new comment