BUNGO – Setelah lebih dari tiga bulan menjadi penyambung nyawa arus logistik di ruas kritis Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 58 Bungo, jembatan darurat Bailey yang terpasang di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, akhirnya resmi dibongkar, Selasa (27/5/2025).
Pembongkaran ini menandai kembalinya fungsi normal jalur utama Sumatera yang sebelumnya lumpuh akibat telah menyelesaikan pekerjaan pengganti permanen berupa box culvert yang kini bisa dilalui kendaraan.
“Salah satu sisi box culvert sudah siap ditimbun dan dapat dilewati kendaraan. Pembongkaran Bailey dilakukan bertahap agar arus tetap lancar,” ujar Rahman, perwakilan BPJN Jambi.
Pekerjaan pengecoran struktur bawah tanah (box culvert) dimulai sejak April 2025 dan kini telah memasuki tahap penimbunan sisi akhir. Arus lalu lintas sudah diarahkan melewati jalur permanen, sementara komponen jembatan Bailey dibongkar dan akan disimpan di gudang darurat PUPR di Simpang Lubuk Landai.
“Komponen Bailey ini aset negara. Kita simpan untuk kebutuhan darurat atau pembangunan di titik rawan bencana lainnya,” jelas Rahman.
Meski lalu lintas sudah kembali dibuka, pengguna jalan masih diimbau melintas bergantian di titik KM 58. Petugas BPJN terus siaga di lokasi untuk memastikan kelancaran sekaligus mengawasi penyelesaian akhir area penimbunan.
Kehadiran jalur permanen ini tidak hanya menormalkan distribusi barang dan jasa di wilayah barat Provinsi Jambi, tetapi juga menjadi penopang utama jalur logistik antarkabupaten dan provinsi di Sumatera.
Add new comment