PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) memastikan penggunaan teknologi yang tepat juga mampu mendukung keberlanjutan operasi perusahaan.
Keberadaan Petrochina di blok Jabung menunjukkan bagaimana potensi migas di Indonesia besar dan diperkirakan masih akan bertahan lama.
Presiden Direktur PetroChina International Jabung Wang Lei mengatakan, peningkatkan produksi minyak saat ini dengan memanfaatkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). PetroChina saat ini tengah melakukan uji coba injeksi kimia dan memantau hasilnya.
"Kami memiliki teknologinya (EOR) dan punya berpengalaman dalam kegiatan EOR. Kami pun siap dan bersedia untuk berbagi dan menggunakan teknologi ini di Indonesia," kata Wang Lei dalam diskusi plenary session di IPA Convex 2025 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (20/5).
Wang juga mendorong agar iklim investasi bisa ditingkatkan. Selain sistem perizinan, proses administrasi dalam pengembangan blok migas juga diharapkan bisa terus disederhanakan.
Lebih jauh Wang mengatakan, PetroChina akan melakukan optimalisasi produksi migas melalui teknologi. Perusahaan akan lebih mengoptimalkan kerja sumur sehingga WK Jabung tetap dapat menawarkan nilai ekonomi yang kompetitif.
Misalnya, pada tahun 2023, pihaknya telah berhasil melakukan survei seismik 3D dan 2D di wilayah timur WK Jabung. "Hasil survei seismik tersebut menjanjikan, dengan potensi untuk pengembangan lebih lanjut," ujarnya.
Di samping itu, Wang menambahkan, pihaknya terus meningkatkan koordinasi yang kuat dengan mitra dan pemangku kepentingan.
Prioritas
Sementara itu, Roberto Daniele, Managing Director ENI Muara Bakau mengatakan, perusahaaan telah menetapkan Indonesia sebagai prioritas perusahaan untuk melalukan eksplorasi. “Indonesia urutan pertama untuk melalukan eksplorasi,” kata Roberto.
ENI memang jadi salah satu perusahaan dengan temuan cadangan migas terbesar melalui Geng North tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Untuk itu, ENI berencana untuk melakukan tiga pemboran pada tahun ini untuk mengakselerasi temuan cadangan.
Hal senada juga disampaikan Kathy Wu Regional President Asia Pacific G&LCE bp. Menurut dia, bp melihat Indonesia sebagai negara yang punya potensi migas dengan jumlah tidak sedikit. Untuk itu Indonesia jadi salah satu portofolio global bp.
Perusahaan akan terus berinvestasi di Indonesia dalam waktu lama. Untuk itu, diperlukan eksplorasi untuk terus bisa mempertahankan dan menambah cadangan.
“Pemerintah sudah banyak lakukan untuk bisa investasi. Hal paling krusial yaitu jaminan kontrak, stabilitas fiskal, serta kepastian return karena beberapa proyek lebih sulit, insentif pemerintah bisa membantu proyek berjalan,” ungkapnya Kathy.
Di sisi lain, Adnan Bu Fateem, Chief Operation Mubadala Energy. Menurut dia, Indonesia merupakan pasar strategis untuk portofolio Mubadala. Apalagi temuan cadangan juga sesuai dengan strategi perusahaan. Sudah di Indonesia 12 tahun.
"Kami akselerasi pengembangan di Andaman, kami support suplai domestik gas di North Sumatera. Kami akselerasin pengembangan LNG, pod submitted bulan depan, fid target pertengahan tahun depan 1st gas 2028," ungkapnya. (*)
Add new comment