Setengah Juta Driver Ojol Matikan Aplikasi, 11 Kota Bersiap Hadapi Demonstrasi Terbesar Pengemudi Online

WIB
Ist

JAKARTA — Hari ini, Indonesia memasuki fase krusial dalam sejarah perjuangan digital pekerja transportasi. Sebanyak 500.000 driver ojek online (ojol) dari berbagai penjuru negeri melakukan aksi serentak bertajuk Aksi 205, sebagai bentuk perlawanan terhadap aplikator yang dinilai semakin menekan kesejahteraan pengemudi.

Aksi ini bukan hanya sekadar unjuk rasa biasa. Ini adalah bentuk perlawanan sistemik—dimulai dari pemadaman aplikasi (off-bid) hingga turun ke jalan dalam gelombang massa di 11 kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Solo, Palembang, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon.

“Kami bukan mesin, kami manusia. Sudah cukup penderitaan kami. Sekarang saatnya bersuara,” kata Raden Igun Wicaksono, Ketua Umum Garda Indonesia, dalam pernyataan resminya.

Para pengemudi menyuarakan berbagai tuntutan, mulai dari potongan biaya aplikasi yang dinilai mencekik, sistem insentif yang tidak transparan, hingga pelanggaran regulasi oleh aplikator. Mereka juga mendesak Kementerian Perhubungan, DPR RI, dan Istana Negara agar segera turun tangan secara konkret.

Ribuan pengemudi ojol dari berbagai provinsi sudah bergerak menuju Jakarta sejak akhir pekan lalu. Mereka berkumpul di basecamp komunitas-komunitas ojol, bersiap memadati pusat kekuasaan negeri ini dengan satu pesan: keadilan digital harus ditegakkan.

Dalam aksi ini, para driver akan mematikan aplikasi selama 24 jam penuh, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB, sehingga layanan transportasi online, pemesanan makanan, dan pengiriman barang dipastikan terganggu secara masif.

“Kami minta maaf kepada masyarakat. Tapi ini adalah bentuk pendidikan bagi aplikator yang sudah terlalu lama mempermainkan nasib kami,” ujar Igun.

Warga diimbau untuk menyesuaikan aktivitas harian, termasuk menggunakan transportasi alternatif dan mempersiapkan kebutuhan logistik lebih awal.

Polda Metro Jaya melalui AKBP Argo Wiyono mengonfirmasi telah menerima pemberitahuan aksi. Namun, hingga Senin malam, belum ada rencana detail rekayasa lalu lintas, karena jumlah pasti peserta di Jakarta masih terus berkembang.

Meski begitu, diperkirakan ribuan pengemudi akan memusatkan aksi di Istana Negara, DPR RI, dan Kemenhub, yang dipastikan akan memicu kemacetan parah di ruas utama ibu kota.


Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network