Anggota Komisi VIII DPR RI, Hasan Basri Agus (HBA), melakukan peninjauan langsung ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 13 di Tanjung Jabung Timur, Jambi. Dalam 'blusukan'-nya, HBA tak hanya memastikan gizi siswa terpenuhi. Tapi juga menemukan kondisi pilu salah satu murid yang tinggal di rumah tak layak huni.
Kunjungan HBA pada Senin (6/10/2025) ini merupakan bagian dari pengawasan program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan ekstrem melalui pendidikan gratis dan pembinaan sosial bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Didampingi Kepala Sentra Alyatama Jambi, Hendra Permana, dan tim ahli, HBA disambut Kepala Sekolah, Fevi. Tanpa basa-basi, HBA langsung mengecek satu per satu fasilitas yang menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial, mulai dari asrama, ruang belajar, kamar mandi (WC), hingga ruang makan.
Ia juga menyapa akrab para siswa, menanyakan kabar, menu makanan, hingga kondisi tempat tidur mereka.
"Kami ingin memastikan semua berjalan baik—mulai dari gizi anak-anak, fasilitas tidurnya, hingga kebersihan WC dan ruang belajar. Tadi saya lihat luar biasa bagus," kata HBA.
"Ada anak yang bilang, kasurnya sekarang sudah diganti baru, itu artinya perhatian dari pemerintah betul-betul sampai," imbuh mantan Gubernur Jambi itu.
HBA menegaskan bahwa sekolah ini dikhususkan bagi anak dari keluarga miskin ekstrem (destre 1 dan 2). Dari hasil pengecekan, ia menemukan fakta bahwa ada tiga anak yang orang tuanya masih menumpang di rumah orang lain.
"Kami akan cek langsung kondisi rumah mereka, memastikan program ini tepat sasaran. Karena Sekolah Rakyat ini bukan untuk anak dari keluarga mampu, tapi untuk mereka yang benar-benar membutuhkan," tegas senator RI itu.

Selain fasilitas, HBA mengapresiasi pembinaan karakter. Ia terkesan saat mengetahui sebagian siswa rutin menjalankan puasa sunnah.
"Yang menarik, sebagian anak di sini berpuasa Senin dan Kamis. Ini luar biasa. Sekolah seperti ini bukan hanya mendidik otak, tapi juga hati. Sejalan dengan harapan Pak Prabowo, sekolah rakyat harus jadi tempat lahirnya generasi kuat, mandiri, dan berakhlak," ungkapnya.
Dari sisi gizi, setiap siswa mendapat menu bervariasi setiap hari, mulai dari ayam goreng, ikan, daging, sayuran, buah-buahan, hingga susu UHT dan roti. Saat ini, sekolah tersebut menampung 49 siswa, terdiri dari 24 siswa SMP dan 25 siswa SMA.
Kepala Sekolah, Fevi, berterima kasih atas kunjungan HBA.
"Kehadiran beliau menjadi motivasi bagi kami dan anak-anak di sini agar terus semangat belajar," ujarnya.
Para siswa pun tampak antusias. "Sekolahnya bagus, makanannya enak. Saya ingin jadi atlet Muay Thai dan TNI," kata Kaisah, salah satu siswi.
Suasana haru menyelimuti saat seorang ibu siswa meneteskan air mata menceritakan kondisi ekonominya.
"Kami sekarang masih menumpang di rumah orang. Mudah-mudahan nanti bisa punya rumah sendiri," ucapnya lirih.
Mendengar itu, HBA usai meninjau sekolah langsung mengunjungi rumah salah satu siswa. Di sana, ia menyaksikan langsung kondisi hunian yang memprihatinkan, lantai masih tanah, dinding papan berlubang, dan kamar mandi yang jauh dari kata layak.
"Kondisi rumah seperti ini tentu jadi catatan. Akan kami sampaikan ke Kementerian Sosial agar bisa ditindaklanjuti. Program ini memang harus menjangkau anak-anak dari keluarga miskin ekstrem seperti ini," ujar HBA.
Di akhir kegiatan, HBA menyerahkan Al-Qur'an kepada pihak sekolah. Ia berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi cikal bakal perubahan nasib anak-anak Jambi.
"Harapan kita, anak-anak di sini tumbuh dengan karakter kuat. Melalui Sekolah Rakyat, kita ingin memastikan tidak ada lagi kemiskinan yang diwariskan dari orang tua ke anak," tutupnya.(*)
Sumber : Jambi 28 TV
Add new comment