Kapolda Jambi Irjen Po.l Krisno H. Siregar turun langsung melakukan monitoring udara untuk memastikan kondisi terkini karhutla di wilayah Jambi.
Didampingi Karo Ops. Kombes Pol Edi Faryadi dan Dirreskrimsus Kombes Pol. Taufik Nurmandia, pemantauan dilakukan menggunakan helikopter yang menyisir sejumlah kabupaten yang rawan karhutla, seperti Batanghari, Muaro Jambi, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, Tebo, dan Merangin.
"Saat ini kami mencatat ada 32 titik api yang tersebar di berbagai wilayah, Selain memantau, kami juga melakukan mitigasi langsung di lokasi-lokasi rawan tersebut," tegas Kapolda.
Kapolda menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh pihak dalam penanganan karhutla. "Kami minta jajaran kepolisian di seluruh wilayah untuk berkoordinasi aktif dengan TNI, BPBD, pemerintah daerah, serta masyarakat. Penanganan karhutla harus dilakukan secara cepat dan tepat," ujarnya.
Tak hanya fokus pada penanggulangan, Kapolda juga mengingatkan soal aspek penegakan hukum. la menegaskan tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku pembakaran, baik perorangan maupun korporasi.
"Saya sudah perintahkan Dirreskrimsus untuk melakukan penyelidikan mendalam. Siapa pun yang terbukti membakar, akan ditindak tegas tanpa pandang bulu, "ujarnya tegas.
Sebagai bukti keseriusan, Polda Jambi telah menetapkan total empat orang tersangka dalam kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi baru-baru ini.
Kapolda Jambi menambahkan bahwa upaya pemadaman terus dilakukan, dan Polda Jambi akan terus berada di garis terdepan dalam mengawal keselamatan lingkungan dan masyarakat dari bencana asap yang ditimbulkan karhutla.
"Kami akan terus melakukan langkah-langkah pencegahan, penindakan, dan pemulihan. Tidak boleh ada lagi pembiaran, ini masalah serius yang menyangkut hajat hidup orang banyak," pungkasnya. (*)
Add new comment