Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi kembali menggencarkan program penyuluhan hukum lewat kegiatan Jaksa Masuk Madrasah. Kali ini, MAN 3 dan MAN 1 Kota Jambi jadi sasaran utama dengan isu utama yang tengah hangat: pemberantasan judi online di kalangan pelajar.
Kegiatan yang digelar dua hari berturut-turut ini dimulai di MAN 3 Kota Jambi pada Selasa (3/6/2025), dan dilanjutkan di MAN 1 Kota Jambi pada Rabu (4/6/2025). Masing-masing sesi diikuti sekitar 50 peserta yang terdiri dari siswa, guru, dan kepala sekolah.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Jambi, Noly Wijaya hadir langsung sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, ia menyoroti dampak buruk judi online yang kini makin mudah diakses dan mulai menyasar remaja.
“Judi online bukan cuma melanggar hukum, tapi juga merusak masa depan generasi muda. Kita ingin siswa paham risiko hukumnya sejak dini,” ujar Noly di hadapan peserta.
Para siswa terlihat antusias mengikuti sesi edukasi yang dikemas dengan interaktif. Beberapa di antaranya aktif bertanya soal ancaman hukum hingga cara mengenali modus judi online berkedok game.
Kepala sekolah dan guru juga mengapresiasi kegiatan ini. Mereka menyebut pendekatan dari pihak kejaksaan terasa membumi dan menyentuh langsung persoalan yang kini tengah jadi perhatian dunia pendidikan.
Kegiatan Jaksa Masuk Madrasah merupakan bagian dari program rutin Kejati Jambi untuk menyasar institusi pendidikan sebagai sarana preventif penegakan hukum, khususnya di era digital.
Kejati Jambi menegaskan, edukasi hukum akan terus digalakkan ke berbagai sekolah dan madrasah sebagai bagian dari upaya membentuk pelajar yang melek hukum dan menjauhi praktik ilegal, termasuk judi online yang makin mengkhawatirkan. (*)
Add new comment