Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, memberikan apresiasi khusus kepada PTPN IV PalmCo atas pencapaian luar biasa dalam program dekarbonisasi nasional. Pengakuan ini diberikan saat kunjungan kerja Menteri Hanif ke Pembangkit Tenaga Biogas (PTBg) Cofiring Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Sabtu (10/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, PTPN IV PalmCo secara resmi menerima Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK)—menjadikannya perusahaan perkebunan pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi ini di sektor industri kelapa sawit.
Pemberian sertifikat SPE-GRK ini merupakan bentuk pengakuan atas langkah nyata PTPN IV PalmCo dalam mengembangkan pembangkit biogas ramah lingkungan melalui proses cofiring. Inisiatif ini berkontribusi signifikan terhadap penurunan emisi karbon dari aktivitas industri kelapa sawit yang selama ini dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca.
“Sertifikat ini bukan hanya bentuk apresiasi, tapi juga penanda bahwa industri sawit Indonesia mulai mengambil posisi strategis dalam agenda perubahan iklim,” tegas Menteri Hanif saat penyerahan simbolis SPE-GRK kepada jajaran manajemen PTPN IV PalmCo.
Tidak hanya berhenti di sertifikasi, PTBg Cofiring milik PTPN IV PalmCo juga tercatat sebagai perusahaan perkebunan pertama di Indonesia yang secara aktif bertransaksi di IDX Carbon, bursa karbon resmi milik Indonesia. Langkah ini dinilai sebagai lompatan strategis dalam mendukung ekosistem perdagangan karbon domestik yang transparan dan terukur.
Menyaksikan pencapaian tersebut, Menteri Hanif turut meminta kepada Sekretaris Jenderal GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Hadi Sugeng, untuk mendorong perusahaan-perusahaan sawit lainnya meniru langkah PTPN IV PalmCo.
“Saya harap keberhasilan ini bisa direplikasi secara nasional. Ini sejalan dengan target Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan memenuhi komitmen iklim global,” ungkap Hanif.
Keberhasilan PTPN IV PalmCo meraih SPE-GRK tidak hanya menjadi kebanggaan korporasi, tetapi juga membuka jalan bagi model pengelolaan industri sawit yang berkelanjutan, inovatif, dan ramah lingkungan. PTPN IV, melalui PalmCo, menegaskan komitmennya untuk terus memperluas penggunaan energi baru terbarukan serta memperkuat kepemimpinan industri nasional dalam transformasi hijau.
Langkah ini menjadi bukti bahwa sektor perkebunan Indonesia memiliki potensi besar untuk ikut serta dalam agenda global penurunan emisi—tidak sekadar sebagai pelaku ekonomi, tetapi sebagai agen perubahan lingkungan hidup.(*)
Add new comment